Beranda Batubara 2014, Investasi Minerba Naik Hingga 44,9 Persen

2014, Investasi Minerba Naik Hingga 44,9 Persen

Jakarta-TAMBANG. Rendahnya harga jual komoditas pertambangan rupanya tidak memengaruhi minat pengusaha untuk menambah investasinya di Indonesia. Hal ini terbukti dari nilai investasi di sektor pertambangan mineral dan batubara Indonesia hingga akhir 2014 mencapai US$ 7,43 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 44,9% jika dibandingkan dengan realisasi investasi sepanjang 2013 yang mencapai US$ 5,13 miliar.

 

Direktur Jenderal Mineral dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar menuturkan meski harga komoditas menurun tetapi para pengusaha tetap optimis  melakukan berbagai ekspansi usaha.

 

“Pengusaha banyak melakukan ekspansi usaha, sehingga investasi tahun lalu cukup besar,” kata Sukhyar di kantornya, Kamis (8/1).

 

Dari total investasi sebanyak US$ 7,43 miliar, lebih dari setengah berasal dari sektor jasa pertambangan senilai US$ 4,62 miliar. Perusahaan tersebut menggarap ekspansi proyek dari perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP), kontrak karya (KK) maupun perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B).

 

Selain itu, investasi yang secara khusus dikeluarkan perusahaan pemegang KK mencapai US$ 1,74 miliar. Sedangkan dari PKP2B mencapai US$ 875,4 juta dan IUP maupun perusahaan BUMN mencapai US$ 199,8 juta.

 

“Investasi ini bisa bertambah, karena kami juga masih menghimpun laporan realisasi investasi dari sektor pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter),” kata dia.

 

Sementara sepanjang 2013, total investasi mencapai US$ 5,13 miliar. Angka tersebut terkumpul dari sektor jasa pertambangan mencapai US$ 1,72 miliar, berasal dari KK sebanyak US$ 1,52 miliar, dan PKP2B sebesar US$ 625 juta. Serta, realisasi investasi dari pemegang IUP dan BUMN sebanyak 73 juta. Sementara perusahaan smelter US$ 1,19 miliar.