Beranda Tambang Today 8 Proyek Prioritas Hilirisasi Minerba Ditangani Danantara, dari DME hingga Aspal Buton

8 Proyek Prioritas Hilirisasi Minerba Ditangani Danantara, dari DME hingga Aspal Buton

Hilirisasi Danantara
Ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, baru saja menyerahkan 18 dokumen proyek prioritas hilirisasi kepada Danantara. Dari total tersebut, sektor mineral dan batu bara (minerba) mendominasi dengan jumlah terbanyak, yakni 8 proyek prioritas.

“Sudah ada sekitar 18 project yang sudah siap pra FS-nya. Memang yang paling besar ini di sektor mineral dan batu bara dan oil and gas,” ungkap Menteri Bahlil dalam Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di Jakarta, dikutip Rabu (23/7).

Adapun delapan proyek prioritas hilirisasi di sektor mineral dan batu bara (minerba) yang akan dikelola Danantara meliputi industri smelter aluminium, industri dimethyl ether (DME), industri aspal Buton, industri mangan sulfat, industri stainless steel slab, industri turunan tembaga, industri besi baja, dan industri chemical grade alumina.

Kedelapan proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya investasi sebesar Rp321,8 triliun. Sementara itu, total biaya investasi untuk 18 proyek hilirisasi mencapai Rp618,13 triliun, di luar industri baterai kendaraan listrik.

“Total investasi sebesar USD38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun, ini di luar ekosistem baterai mobil,” beber Bahlil.

Sebagian besar proyek prioritas hilirisasi mineral dan batu bara akan dibangun di luar Pulau Jawa. Misalnya, industri smelter aluminium akan dibangun di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek industri dimethyl ether (DME) direncanakan berlokasi di Bulungan, Kutai Timur, Kotabaru, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Banyuasin.

Sementara itu, industri aspal Buton akan dibangun di Buton, Sulawesi Tenggara. Industri mangan sulfat akan berlokasi di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah. Adapun industri turunan tembaga akan dibangun di Gresik, Jawa Timur, industri besi baja di Kabupaten Sarmi, Papua, dan industri chemical grade alumina di Kendawangan, Kalimantan Barat.

Baca juga: Bahlil Serahkan Dokumen 18 Proyek Prioritas Hilirisasi ke Danantara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini