Yogyakarta, TAMBANG – Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), mengumumkan pemenang Olimpiade Agincourt Resources / OlympiAR 2022. Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil menjadi juara pertama OlympiAR 2022 dengan memboyong hadiah uang tunai Rp50 juta dan berkesempatan magang selama 3 bulan di Tambang Emas Martabe.
Tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menempati juara kedua, berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp30 juta. Juara ketiga diraih oleh Tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta dan berhak mendapatkan uang tunai Rp20 juta.
Kemudian, posisi keempat diisi oleh tim Niccolite dari ITB, dan posisi kelima diduduki oleh tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman. Dua tim tersebut, masing-masing menerima uang tunai senilai Rp5 juta.
Pengumuman pemenang OlympiAR 2022 yang diselenggarakan di The Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta, pada 1 April 2023 telah melewati proses yang cukup panjang. Sejak disosialisasikan pada November 2022 dan diresmikan pada 17 Desember 2022, tercatat 223 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia mengikuti olimpiade ini.
Dari 72 tim yang memenuhi syarat, sebanyak 55 tim lolos ke babak pertama. Hasil penilaian menunjukkan, dari 20 besar hanya 14 tim yang berhasil melalui tahap paparan presentasi. Setelah penjaringan, sebanyak 5 tim akhirnya keluar sebagai finalis. Di tahap akhir, finalis melakukan validasi data, menganalisis data eksplorasi, menghasilkan wireframe mineralisasi yang berkolerasi dengan data geologi, serta merancang usulan rencana pengeboran hingga pembuatan esai paska tambang.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, mengatakan dari kurikulum dan standar yang disusun bersama Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), antusiasme, inovasi, dan kreativitas yang ditampilkan oleh peserta sangat mengejutkan.
“Kita mulai dulu dan continous improvement. Tapi secara pribadi, saya melihat luar biasa sekali, diluar ekspetasi,” katanya, Sabtu (01/04).
Ruli menambahkan olimpiade ini adalah bentuk sumbangsih PTAR dalam dunia pendidikan dan industri pertambangan di Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kreativitas dan kemampuan bagi mahasiswa jurusan tambang, geologi, dan teknik tingkat nasional.
“Peran serta dalam dunia pendidikan bukan hanya di Batang Toru sana, tapi juga ke skala nasional, sekaligus menjembatani koneksi yang lebih baik antara dunia kampus dengan dunia industri,” ucap Ruli.
Senada dengan Ruli, Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, berharap kegiatan OlympiAR bisa menjadi role model bagi perusahaan tambang lain untuk melibatkan para mahasiwa ke dalam proses pembelajaran tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
“Ini membuktikan, semangat dan antusiasme mahasiswa mengikuti OlympiAR 2022 sungguh besar. Gagasan yang mereka hasilkan, yang sejalan dengan topik keberlanjutan di pertambangan, dan telah diuji oleh para akademisi dan praktisi, juga luar biasa,” ujar Katarina.
BAGIAN DARI E-COACHING JAM (ECJ)
OlympiAR 2022 menjadi bagian pelengkap dari program E-Coaching Jam (ECJ). Program ini merupakan forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi bersama mahasiswa secara online dan offline. Sejak dimulai pada 2014, ECJ kini telah menjembatani diskusi lebih dari 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.
“Ini adalah bentuk kompetisinya, mereka dikasih pemahaman baru, bukan hanya dari textbook dan dari dunia pendidikan. Kita melengkapi dengan practical experience dari para ahli atau expert yang datang dari dunia industri tambang,” kata Katarina.
ECJ tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan Pengumuman Pemenang OlympiAR 2022, dan tema yang diusung yaitu “Rock Your Way to Becoming A Professional Miner”. Praktisi yang dihadirkan yaitu Janjan Hertrijana yang merupakan Principal Geologist PTAR, dan dimoderatori oleh Dosen Departemen Teknik Geologi UGM, Arifudin Idrus.
POTRET PEMENANG
Tim Magsite Universitas Diponegoro yang berhasil menyabet Juara I berharap olimpiade ini bisa diadakan setiap tahun. Dengan mengikuti OlympiAR, mahasiswa merasa tertantang untuk mengasah pengetahuan yang didapatkan di kampus dan dibawa ke praktik tambang.
“Semoga pertambangan di Indonesia terus sustain dengan penerapan pertambangan yang bersih dan sehat,” kata mereka.