Beranda Mineral Akibat Kebijakan Indonesia, Ekspor Bauksit Malaysia ke Cina Naik 1.400%

Akibat Kebijakan Indonesia, Ekspor Bauksit Malaysia ke Cina Naik 1.400%

KUALA LUMPUR, TAMBANG — CINA mengimpor bauksit dari Malaysia 14 kali lebih banyak pada November ini, ketimbang Maret lalu, setelah Indonesia melarang ekspor mineral mentah dan mewajibkannya diproses di dalam negeri, mulai Januari tahun ini.

 

Situs berita dunia maya, themalayonline.com memberitakan, Cina membeli 679.287 ton bauksit dari Asia Tenggara pada November lalu, naik 6,1% dibanding 640.200 ton pada Oktober. Bahkan pada Maret, impornya hanya 48.594 ton. Menurut data yang dikeluarkan Otoritas Statistik Beijing, total impor dari Maret hingga November mencapai 2,6 juta ton.

 

Bauksit digunakan untuk menghasilkan aluminium. Indonesia merupakan pemasok bauksit ketiga terbesar di dunia pada 2013. Tetapi pada awal 2014 Indonesia melarang ekspor mineral mentah, demi mendorong investasi di dalam negeri. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia itu mendongkrak harga aluminium, juga nikel, di pasar dunia.

 

Impor bauksit dari Malaysia akan mencapai 10 juta ton tahun depan, kata Wan Ling, Asisten Kepala Perwakilan CRU, sebuah lembaga riset, untuk Cina.

 

‘’Kami tahu bahwa perusahaan bauksit di Malaysia dulunya adalah perusahaan tambang bijih besi. Tetapi harga tidak bagus, sehingga mereka beralih ke bauksit,’’ kata Wan. ‘’Permintaan kami terhadap bauksit bertambah terus,’’ lanjutnya.

 

Cina bulan November lalu mengimpor total 2,57 juta ton bauksit, sebanyak 42% berasal dari Australia. India merupakan pemasok terbesar ketiga, sebanyak 560.518 ton.

 

Malaysia menghasilkan 208.770 ton bauksit, tahun lalu. Padahal pada 2004 hanya 2.040 ton.

Foto: Batangan aluminium siap ekspor di salah satu pelabuhan di Cina. Sumber foto: scmp.com.