Beranda ENERGI Migas Beli Minyak Dari Belanda, Pertamina Dinilai Tak Efisien

Beli Minyak Dari Belanda, Pertamina Dinilai Tak Efisien

Jakarta-TAMBANG. Perusahaan minyak dan gas, Pertamina (Persero) memastikan akan segera mengimpor minyak dari Belanda dan Azerbaijan sebanyak 4 juta barel. Kepastian tersebut diperoleh usai divisi Integrated Supply Chain (ISC) menyelesaikan tender pengadaan minyak yang dimenangkan oleh dua perusahaan asal negara tersebut.

 

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang menyebutkan, dua perusahaan yang dimaksud adalah Vitol Group asal Belanda dan BUMN minyak asal Azerbaijan bernama State Oil Company of Azerbaijan Republic (Socar). Keduanya akan mengirimkan minyak masing-masing 2 juta barel.

 

“Sudah tender dengan transparan. Ada 53 perusahaan yang ikut kemudian sudah ditunjuk pemenangnya yakni Socar dan Vitol,” ujar Bambang, Senin kemarin (2/2).

 

Meski ISC sebagai divisi pengadaan minyak Pertamina diklaim telah secara transparan menggelar proses tender, Bambang enggan membeberkan harga minyak yang harus dibayar Pertamina untuk menebus minyak dari kedua perusahaan tersebut.

 

“Harga sesuai dengan di muka umum. Minggu ini diusahakan untuk kita umumkan melalui konferensi pers,” ujar Bambang.

 

Sementara itu anggota Komisi VII DPR Kurtubi menuding pengadaan tender yang dilakukan ISC Pertamina tidak efisien. Sebab menurut Kurtubi, Vitol dikenal sebagai salah satu perusahaan trader bukan National Oil Company (NOC) layaknya Socar yang merupakan produsen langsung minyak tersebut.

 

“Walaupun mereka klaim tender sudah dilakukan secara transparan tapi tetap saja tidak efisien. Makanya saya dorong agar Pertamina melakukan pembelian langsung ke produsen minyak yang NOC. Kan tinggal koordinasi saja agar pembelian bisa dipayungi kerjasama bilateral,” ujar Kurtubi.

 

Sebagai catatan, minyak yang dibeli dari Vitol dikabarkan berasal dari Nigeria, sedangkan pasokan dari Socar merupakan minyak lepas pantai dari blok Azeri yang ada di Azerbaijan.