Beranda Tambang Today Umum Berikut Kesimpulan Workshop Tambang Rakyat Dan Tambang Skala Kecil Dalam 11th ASOMM...

Berikut Kesimpulan Workshop Tambang Rakyat Dan Tambang Skala Kecil Dalam 11th ASOMM JWG

Bali, TAMBANG,- Rangkaian kegiatan the 11th ASOMM Joint Working Group Meeting and Its Associated Meetings (ASOMM JWG ke-11) dibuka dengan workshop tentang Pertambangan Rakyat dan Pertambangan Skala Kecil (ASM). Diskusinya sangat menarik yang dibuka dengan beberapa sambutan kemudian dilanjutkan presentasi singkat terkait hasil riset yang dilakukan pada 2023.

Kegiatan berlanjut dengan mendengarkan paparan terkait pertambangan rakyat dan pertambangan skala kecil (ASM) dari negara-negara ASEAN. Kemudian dilanjutkan diskusi panel yang menghadirkan para ahli yang sudah lama membantu menangani ASM.

Acara yang berlangsung seharian ini kemudian ditutup dengan pembacaan beberapa kesimpulan (closing remarks) yang disampaikan Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA, Ditjen Minerba Yose Rizal.

Ada beberapa point penting yang disampaikan. Pertama bahwa setiap negara ASEAN telah memiliki kebijakan, regulasi dan upaya pengelolaan kegiatan Pertambangan Rakyat dan Skala Kecil (ASM). Ada sejumlah tantangan yang dihadapi mulai dari praktik ASM yang informal atau illegal, kemiskinan dan budaya, pengaruh politik dalam formalisasi yang masih kuat.

Tantangan lainnya terkait masalah pekerja anak, kurangnya pengelolaan lingkungan hidup, kurangnya pelatihan dan akses terhadap informasi, kurangnya akses terhadap pendanaan dan Pemerintah masih sulit memantau dan melacak aktivitas ASM dengan baik, terutama di daerah terpencil.

Hal lain yang juga menjadi tantangan adalah perdagangan informal, peredaran dan pemasaran produk tambang illegal. Lalu substitusi teknologi dan perambahan properti pribadi.

Hal kedua terkait dengan pengalaman internasional yang menunjukkan bahwa Pertambangan Rakyat dan Skala Kecil (ASM) berpotensi menjadi pendorong pembangunan ekonomi dan sosial serta strategi pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang. Informalitas atau praktik ASM ilegal telah diidentifikasi sebagai salah satu hambatan utama dalam mengembangkan potensi ini.

Oleh karenanya formalisasi menjadi proses untuk menciptakan sektor kompetitif yang menghasilkan pembangunan, keadilan dan kesejahteraan sosial, mengurangi kemiskinan dan mendistribusikan sumber daya secara adil. “Jadi kita harus memastikan untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negative,”ungkap Yose Rizal.

Hal ketiga disebutkan agar berhasil, proses ini harus mengatasi hambatan-hambatan utama yang terkait dengan sektor ini. Sekaligus mendukung dan memberikan insentif kepada para penambang untuk menjadi formal.

Disebutkan bahwa kunci untuk memformalkan ASM adalah meningkatkan keterlibatan sosial, mengembangkan kerangka hukum yang kondusif, komprehensif, dan regulasi yang terintegrasi. Kemudian yang tidak kalah penting penegakan hukum dan pemantauan yang tepat.

Lalu menyediakan akses terhadap data geologi, memastikan akses terhadap modal, menyediakan akses terhadap peralatan/teknologi ramah lingkungan,mengembangkan lebih banyak peningkatan kapasitas atau bantuan teknis dan memungkinkan dialog antar pemangku kepentingan ASM.

Hal keempat adalah dimasukkannya penambang rakyat dan penambang skala kecil ke dalam perekonomian formal akan meningkatkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan. “Kebijakan formalisasi adalah alat yang berharga untuk meningkatkan dampak ASM terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan. Penciptaan lingkungan yang mendukung merupakan prasyarat formalisasi untuk mengembangkan potensinya dan mengubah ASM menjadi kontributor positif terhadap pembangunan berkelanjutan,”ungkap mantan Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba ini.

Yose juga berharap lokakarya ini akan mengarah pada pengembangan rancangan rekomendasi ke depan, termasuk strategi awal pengelolaan ASM dan/atau model kerangka awal atau tolok ukur dalam formalisasi ASM, yang dapat dipertimbangkan untuk kegiatan/proyek di masa depan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Delegasi Negara Anggota ASEAN dan seluruh peserta lokakarya atas partisipasi aktif dan kontribusinya dalam lokakarya ini. Terima kasih juga kepada seluruh pembicara dan moderator yang terhormat. Kami menghargai kontribusi Anda untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik Anda dalam lokakarya ini. Dan terima kasih kepada semua pihak yang dedikasinya telah berperan dalam keberhasilan lokakarya ini,”tutupnya.