Beranda Mineral Biaya Operasional Eksplorasi Timah Mencapai Rp 18 Miliar

Biaya Operasional Eksplorasi Timah Mencapai Rp 18 Miliar

Jakarta – TAMBANG. Sampai dengan Maret 2015, PT Timah (Persero), Tbk (TINS) telah mengeluarkan Rp 18,33 miliar untuk operasional eksplorasi di daerah Bangka Belitung dan Kundur. Sementara tambahan Rp 11,27 miliar dicatatkan sebagai investasi eksplorasi.

 

Kegiatan eksplorasi PT Timah meliputi lokasi laut dan darat. Untuk eksplorasi laut, daerahnya meliputi Perairan Bangka, Perairan Belitung Timur, dan Perairan Kundur. Pemboran prospeksi dan pemboran rinci dilakukan dengan menggunakan 6 unit kapal bor.

 

“Hasil kegiatan eksplorasi sampai dengan bulan Maret 2015 di laut mendapatkan penemuan sumber daya tereka 2.133 ton, sumber daya tertunjuk 1.152 ton, dan 5.943 sumber daya terukur,” Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah, melaporkan secara tertulis, Jumat (10/4).

 

Sementara kegiatan eksplorasi di darat meliputi pemetaan geologi, pencatatan inti, percontohan inti, pengukuran grid bor, dan pemboran timah primer di Pulau Bangka dan Pulau Pulau Belitung. Kemudian kegiatan pemboran timah alluvial berupa pemboran prospeksi dan evaluasi produksi penambangan juga dikerjakan di Pulau Bangka. Selain itu, di daerah Air Inas di Bangka Selatan dilakukan pula survei geofisika, geolistrik, dan geomagnet.

 

“Hasil kegiatan eksplorasi di darat, untuk sumber daya primer mendapatkan 50.179 yang tereka, 7.846 yang tertunjuk, dan 4.536 ton yang terukur. Sedangkan darat aluvial mendapatkan sumber daya 6 ton yang tereka, 59 ton yang tertunjuk, dan 176 ton yang terukur,” tambahnya.

 

Sepanjang bulan April ini, PT Timah telah merencanakan kegiatan interpretasi dan evaluasi hasil survei geologi, geofisika, dan pemboran. Pemboran prospeksi dan pemboran rinci di laut tetap akan dilanjutkan, bersamaan dengan pemboran eksplorasi di darat.