Beranda Tambang Today Umum Blusukan ke Sorowako, Jokowi Minta Perusahaan Tambang Ikuti Jejak VALE

Blusukan ke Sorowako, Jokowi Minta Perusahaan Tambang Ikuti Jejak VALE

Luwu Timur, TAMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi operasi PT Vale Indonesia Tbk (VALE) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (30/03). Pada kesempatan ini, Jokowi melihat proses pertambangan dan pengangkutan bijih nikel, termasuk proses reklamasi, rehabilitasi lahan di Bukit Solia hingga area persemaian milik  VALE yang sudah beroperasi sejak 54 tahun.

Jokowi mengapresiasi komitmen VALE dalam mengelola pertambangan dengan menerapkan prinsip berkelanjutan. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sangat terkesan dengan tata kelola lingkungan yang dimiliki  VALE.

Menurutnya, VALE adalah pelaku industri yang wajib dijadikan contoh oleh seluruh perusahaan tambang di Indonesia.

“Tadi saya melihat langsung bagaimana PT Vale mengupayakan perbaikan atas lahan-lahan yang telah ditambang dengan sangat baik, sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan di Kabupaten Luwu Timur khususnya, dan umumnya di Provinsi Sulawesi Selatan, ” katanya.

Jokowi sangat menghargai upaya VALE setelah menambang, langsung mereklamasi dan merehablitasi lahan yang sudah dikeruk.

“Saya sudah cek, bagaimana PT Vale siapkan bibit-bibit mereklamasi dan merehablitasi tambangan dengan sangat bagus. Saya lihat semuanya tadi, arboretumnya, memberikan edukasi ke anak-anak pentingnya lingkungan. Tambang tidak hanya kita nikmati, tapi harus dinikmati anak cucu kita dalam bentuk lain,” paparnya.

Tak hanya berkesempatan mengunjungi area operasional VALE, Jokowi juga meresmikan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, yang akan menjadi cikal bakal rumah bagi flora dan fauna endemik, serta terintegrasi dengan fasilitas persemaian berkapasitas 750 ribu bibit per tahun.

Taman tersebut memiliki arboretum dengan koleksi 74 jenis pepohonan lokal dan endemik. Bibit-bibit dari persemaian berperan penting untuk kegiatan pascatambang yakni rehabilitasi lahan, dan kegiatan penghijauan di lokasi lainnya yang kerap didukung oleh perseroan.

CEO VALE, Febriany Eddy di hadapan presiden menjelaskan, penerapan pertambangan berkelanjutan dapat dilihat di antaranya, pada proses penambangan bijih nikel yang dilakukan dengan membatasi pembukaan lahan.

“Hanya di area-area yang terbukti kaya bijih nikel yang akan ditambang. Reklamasi progresif kemudian dilakukan di lahan yang telah selesai ditambang, untuk meminimalisasi lahan terbuka,” ungkap Febriany.

Di sisi pengendalian dan pengelolaan limbah hasil tambang, VALE telah membangun lebih dari 100 unit fasilitas pengendalian sedimen secara berjenjang. Fasilitas ini berkapasitas total lebih dari 15 juta meter kubik. Pemantauan, pemeliharaan dan pengerukan fasilitas pengendap pun dilakukan secara berkala.

“PT Vale juga mengoperasikan fasilitas pengelolaan limbah cair berteknologi inovatif, Lamella Gravity Settler (LGS) dengan teknologi setara fasilitas penjernihan air minum, yang dikembangkan bersama BPPT,” pungkasnya.