Beranda ENERGI Migas Buka IPA Convex 2021, Menteri ESDM Sebut Empat Langkah Strategis Naikin Produksi...

Buka IPA Convex 2021, Menteri ESDM Sebut Empat Langkah Strategis Naikin Produksi Migas

ilustrasi

Jakarta,TAMBANG,-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi membuka Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-45 Convention and Exhibition secara virtual, Rabu (1/9). Di kesempatan itu, Menteri Arifin menekankan dua hal penting yang saat ini berkembang di sektor energi. Di satu sisi negara masih membutuhkan minyak dan gas sehingga Pemerintah terus mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas). Namun di sisi lain, Pemerintah juga dipaksa untuk memenuhi target penurunan emisi karbon.

“Pemerintah sedang menyelesaikan penyusunan Grand Strategi Energi Nasional dimana kedua hal yang menjadi agenda penting yaitu peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon, harus dapat berjalan bersama,” ungkap Arifin yang kali ini mewikili Presiden RI Joko Widodo.

Arifin pun menekankan kepada semua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas untuk meningkatkan eksplorasi blok migas demi mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030. “Seluruh pelaku industri hulu migas agar dapat melaksanakan strategi-strategi yang harus dilakukan secara extraordinary,” tegasnya.

Sebagai salah satu sektor kritikal, industri hulu migas masih merupakan penggerak perekonomian nasional dan mendorong munculnya aktivitas perekonomian lainnya. Di sisi lain, transisi energi tetap menjadi perhatian utama bagi Arifin. “Kebijakan energi dunia saat ini adalah menuju energi bersih dan terbarukan, yang secara bertahap akan menggantikan energi fosil. Untuk itu diperlukan upaya proses peralihan yang terukur dan dalam masa transisi ini, peran migas masih strategis,” lanjut Arifin.

Ia mengatakan penataan regulasi akan membantu perbaikan tata kelola hulu migas yang pada akhirnya mampu memikat investor masuk ke Indonesia. “Dengan telah menerbitkan UU Cipta Kerja dan membentuk Kementerian Investasi/BKPM, pemerintahan berupaya untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi Indonesia sehingga diharapkan foreign direct investment dapat lebih banyak lagi masuk ke Indonesia,” jelasnya.

Sementara di Kementerian ESDM sudah ditetapkan 4 langkah startegis demi mencapai target tersebut. Pertama, mempertahankan level produksi melalui optimasi produksi pada lapangan eksisting dengan pelaksanaan manajemen yang baik, program kerja yang efektif dan efisien. transisi alih kelola Wilayah Kerja secara cepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan yang tidak berproduksi.

Kedua, transformasi sumber daya menjadi produksi (Resource to Production), melalui pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana pengembangan lapangan, percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan dan pengembangan migas non konvesional.

Ketiga, percepatan pemroduksian tahap lebih lanjut baik secondary maupun tertiary recovery. Pemerintah mendorong K3S untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR.

Dan terakhir, peningkatan dan percepatan eksplorasi. Pemerintah senantiasa mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan peningkatan kualitas data migas secara terintegrasi, sehingga dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas.

“(Upaya) ini perlu dilakukan guna mewujudkan kemandirian energi nasional sehingga target pengurangan impor minyak mentah dan sekaligus pengurangan emisi karbon dapat dicapai,” pungkas Arifin.