Beranda Mineral Bumi Resources Minerals Habiskan US$ 257 Ribu Untuk Eksplorasi

Bumi Resources Minerals Habiskan US$ 257 Ribu Untuk Eksplorasi

Jakarta-TAMBANG. Emiten mineral milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals, Tbk, (BRMS) menghabiskan dana eksplorasi dengan jumlah total US$ 257.563 sepanjang bulan Maret lalu.

 

Seperti yang dilansir dalam laporan keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/4), aktivitas eksplorasi itu dilakukan oleh tiga anak usahanya yakni PT Dairi Prima Mineral, PT Citra Palu Minerals, dan PT Gorontalo Minerals.

 

Dalam laporan tersebut diketahui Dairi Prima Mineral menghabiskan biaya eksplorasi sebesar US$82.417. Saat ini, perusahan pemegang Kontrak Karya itu sudah masuk dalam tahap perpanjangan konstruksi ke-VI, di lokasi tambang yang berada di Sumatera Utara.

 

Adapun kegiatan eksplorasi dilakukan dengan pengambilan contoh semua unit batuan di Prospek Anjing Hitam untuk uji tri axial, pembuatan SOP geological mapping dan sampling at stope sebagai bagian dari sistem manajemen grade control, serta melanjutkan analisis QAQC semua survei lubang bor di Prospek Lae Jehe.

 

Perkembangan yang dilaporkan adalah selesainya pembuatan sistem manajemen pemboran inti dan manajemen conto inti bor, manajemen percontoan & assay, serta rampungnya laporan keterdapatan sesar jaluk di Prospek Anjing Hitam.

 

Dairi Prima Mineral telah menyusun revisi dokumen studi kelayakan untuk Prospek Anjing Hitam. Selain itu, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2015 dan Rencana Kerja Tahunan Teknik & Lingkungan telah diajukan ke Kementerian ESDM.

 

Anak usaha BRMS lainnya yaitu Citra Palu Minerals menghabiskan dana eksplorasi US$61.985. Saat ini, pemegang Kontrak Karya itu masih berada pada tahapan uji kelayakan (feasibility study) untuk wilayah tambang di Sulawesi Tengah.

 

Sepanjang Maret lalu, Citra Palu mineral menyelesaikan laporan analisis data uji point load index, melanjutkan analisis contoh laboratorium untuk uji geotek dan air asam tambang, serta melanjutkan evaluasi data geofisika Control Source Audio magneto Telluric (CSAMT) di daerah River Reef Poboya, untuk target pemboran baru.

 

Terakhir, Gorontalo Minerals juga tengah menyelesaikan tahap uji kelayakan di Tombulilato, Gorontalo. Biaya eksplorasi yang dihabiskan sepanjang Januari lalu tercatat US$113.162.

 

Perkembangan kegiatan eksplorasi di Gorontalo Minerals yang dilaporkan adalah kelanjutan uji metalurgi untuk mineralisasi emas pada prospek Suangai Mak dan Motomboto East yang dilakukan di Laboratorium Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, Gorontalo Minerals sudah memulai rangkaian kegiatan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).