Jakarta, TAMBANG – China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Indonesia bakal menyelenggarakan pameran Green and Innovative Cooperation di Jakarta International Expo (JIEXPO) pada 13–15 Agustus 2025. Pameran ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok.
Acara ini berlangsung bersamaan dengan EDRR Indonesia 2025, pameran keamanan dan tanggap darurat terbesar di Asia Tenggara, dan akan menghadirkan kolaborasi dari 34 pemerintah provinsi Tiongkok serta diperkirakan menarik 8.000 pengunjung profesional internasional.
Hampir seratus perusahaan teknologi Tiongkok dipastikan hadir dalam acara ini dan menargetkan pasar kendaraan listrik Indonesia yang diproyeksikan mencapai 2,2 juta unit, pengembangan kota pintar senilai 38 miliar dolar AS, serta kebutuhan peningkatan fasilitas kesehatan di lebih dari sepuluh ribu pulau.
Wakil Presiden Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., Bai Qinqin, selaku penyelenggara pameran, mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta tahun ini merupakan perusahaan yang telah diklasifikasikan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok sebagai “Perusahaan Spesialis dan Inovatif”, atau pemimpin di bidangnya masing-masing.
“Mereka akan hadir dengan berbagai solusi dan teknologi unggulan yang patut dinantikan,” ungkap Bai Qinqin dalam keterangannya, dikutip Jumat (1/8).
Kolaborasi Dua Pameran, Integrasi Sumber Daya Pemerintah dan Dunia Usaha
Pameran ini mengusung konsep inovatif “dua pameran dalam satu panggung”, yang berhasil menarik hampir seratus peserta dari Tiongkok, Jepang, Indonesia, Thailand, dan sejumlah negara lainnya untuk tampil bersama dalam satu aula pameran.
Pada saat yang sama, delegasi pengadaan dari 34 provinsi di Indonesia dijadwalkan hadir dan berbagi sumber daya dengan kontraktor infrastruktur serta para pengambil keputusan dari rantai industri kawasan ASEAN. Skema ini membuka akses ganda bagi para peserta pameran—baik ke sektor pemerintahan maupun ke dunia usaha Indonesia.
Pameran ini tidak hanya menarik para pemimpin dari berbagai sektor industri, tetapi juga, berkat organisasi aktif dari China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), berhasil menghadirkan perusahaan-perusahaan teknologi tinggi terkemuka dari kawasan Delta Sungai Yangtze, Guangdong–Hong Kong–Makau, Fujian, Hubei, dan wilayah lainnya. Partisipasi ini turut mendorong ekspor peralatan canggih Tiongkok ke pasar internasional.
Delegasi dari Fuzhou CCPIT juga dipastikan membawa sejumlah perusahaan lokal untuk membuka peluang bisnis baru di Indonesia. Kepala delegasi menyatakan bahwa model “delegasi pameran + rantai industri” memungkinkan perusahaan kecil dan menengah memanfaatkan momentum pameran lintas negara ini untuk menjangkau hingga 8.000 pembeli internasional dan memperluas jaringan pasar mereka.
Pameran ini juga akan menggelar “Forum Ekonomi dan Investasi Tiongkok–Indonesia dalam Rangka 75 Tahun Hubungan Diplomatik”, disertai rangkaian kegiatan penyambutan sektor industri. Sejumlah perusahaan besar seperti Xinxing Cathay International Group, Yihai Kerry, Pangu Medical, dan Gotion High-tech akan menampilkan inovasi di sektor mitigasi bencana, layanan kesehatan cerdas, dan rantai pasok energi baru.
Selain itu, akan diadakan forum, seminar, dan diskusi seputar penguatan mekanisme kerja sama industri antara kedua negara, layanan medis darurat, pembangunan kota tangguh, pengendalian banjir, keamanan wilayah maritim, energi baru, serta budaya tanggap darurat. Tujuannya adalah untuk mempererat kolaborasi teknologi antara pemerintah dan pelaku usaha Tiongkok–Indonesia, sekaligus menghadirkan solusi inovatif dari Tiongkok bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara secara lebih luas.
Permintaan Lokal Dijawab Langsung, Solusi Tiongkok Hadir dengan Pendekatan Tepat
• Inovasi Energi Baru: Atasi “Kecemasan Jarak Tempuh” bagi Jutaan Pengguna
Perusahaan otomotif terkemuka seperti SAIC Motor, Guangzhou Automobile Group, Dongfeng Motor Corporation, dan NIO akan menampilkan model kendaraan listrik terbaru mereka, lengkap dengan teknologi pengisian cepat yang mampu mengisi daya dalam waktu 15 menit. Teknologi ini secara langsung merespons proyeksi pasar kendaraan listrik Indonesia yang diperkirakan mencapai 2,2 juta unit.
• Kecerdasan Buatan: Mendorong Transformasi Produktivitas
Perusahaan seperti Deep Robotics dan ULS Robotics menghadirkan rangkaian robot cerdas dengan kemampuan pengambilan keputusan mandiri dan kemampuan menggantikan pekerjaan berisiko tinggi. Teknologi ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dalam proyek-proyek infrastruktur strategis Indonesia dan mendukung modernisasi di kawasan kepulauan.
• Teknologi Informasi: Mendorong Kota Cerdas di Iklim Tropis
Raksasa teknologi seperti Huawei dan Dahua Technology memperkenalkan ekosistem pemantauan berbasis AI untuk berbagai skenario, dengan algoritma yang mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis serta teknologi persepsi multidimensi. Sistem ini mendukung pengembangan kota cerdas bernilai miliaran dolar AS di Indonesia dan memperkuat tata kelola kota di daerah beriklim lembap dan curah hujan tinggi.
• Layanan Kesehatan Cerdas: Solusi untuk Wilayah Kepulauan
Perusahaan inovatif seperti Xiongzhou Technology dan Sansure Biotech menawarkan solusi layanan kesehatan bergerak yang tangguh dan mudah dioperasikan, dirancang untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Teknologi ini menjadi jawaban atas kesenjangan distribusi layanan medis di lebih dari 17.000 pulau di Indonesia, sekaligus memperkuat langkah menuju cakupan kesehatan nasional.
“Solusi teknologi terkemuka dari Tiongkok dan jalur peningkatan industri Indonesia membentuk hubungan yang saling melengkapi secara mendalam.”
Baca juga: Efisiensi Tambang ala Harita Nickel
13–15 Agustus 2025.){kind=link}