Beranda Mineral CEO Vale Indonesia: Proyek Smelter Terintergrasi Morowali Serap 15 Ribu Tenaga Kerja

CEO Vale Indonesia: Proyek Smelter Terintergrasi Morowali Serap 15 Ribu Tenaga Kerja

CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy saat memberi sambutan pada acara Groundbreaking IGP Morowali

Jakarta, TAMBANG – Proyek pembangunan smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang terintegrasi dengan lokasi penambangan nikel di Blok Bahodopi milik PT Vale Indonesia (PT Vale), turut membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Pasalnya, dalam porses konstruksi, perusahaan akan menyerap 12-15 ribu tenaga kerja yang kebanyakan berasal dari warga lokal.

Sementara pada saat smelter beroperasi, perusahaan akan mempekerjakan 3 ribu karyawan. Hal tersebut diungkapkan CEO sekaligus Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy.

“Proyek Morowali ini akan menyerap tenaga kerja sekitar 12-15 ribu pada puncaknya, pada saat konstruksi dan 3 ribu pada masa operasi. Kami berkomitmen akan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal dan akan melakukan program peningkatkan kompetensi melalui pelatihan angkatan kerja,” ujarnya dalam groundbreaking Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, dikutip Senin (13/2).

Menurut dia, program pelatihan angkatan kerja sebetulnya sudah ada, namun baru sebatas keterampilan kelistrikan dan pengelasan.

“Saat ini sudah ada kelas untuk keterampilan kelistrikan dan pengelasan. Baru mulai. Tapi akan kami tingkatkan lagi volumenya sehingga lebih banyak lagi kami tingkatkan kemampuannya,” imbuhnya.

Sebagaimana telah diterapkan di blok Sorwako Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, perusahaan juga akan membangun fasilitas nursery berkapasitas 1 juta bibit tanaman di Blok Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah ini. Bagi Vale, hal yang paling penting sebelum masuk ke penambangan adalah pembibitan pohon untuk keperluan reklamasi dan rehabilitasi pasca tambang.

“Blok Bahodopi ini akan dilengkapi dengan fasilitas tanaman berkapasitas satu juta bibit. Kita akan mulai dengan pembibitan, kemudian masuk ke pertambangan. Seperti di Sorowako, kami akan melakukan reklamasi, rehabilitasi, pengelolaan limbah buangan hingga pengolahan sampah terpadu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Morowali, Taslim turut mengapresiasi aksi korporasi Vale di wilayahnya tersebut. Kata dia, kehadiran proyek IGP akan menciptakan multiplier effect dan mempercepat visi pemerintahannya yakni mewujudkan masyarakat Morowali yang sejahtera.

“Kami sangat yakin bahwa dengan bertambahnya satu Kawasan ekonomi lagi di Kabupaten Morowali maka cita-cita kami. Visi kami Morowali Sejahtera Bersama. Insyaallah ini akan kita capai secara bersama-sama. Tentu juga menjadi cita-cita besar kami bahwa morowali untuk Indonesia,” ujar Taslim.