Beranda ENERGI Kelistrikan Dapat Waktu Tambahan, PLTU Batang Jalan Terus

Dapat Waktu Tambahan, PLTU Batang Jalan Terus

Dok Istimewa

Jakarta – TAMBANG. PT Bhimasena Power Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy, Tbk., telah meandatangani amandemen Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PT PLN (Persero). Amandemen tersebut terkait perpanjangan financial closure bagi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang.

 

“Disepakatinya amandemen PJBL dengan PLN merefleksikan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terkait untuk terus melanjutkan proyek PLTU Batang,” ujar Mohammad Effendi, Presiden Direktur Bhimasena Power, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11).

 

Batas waktu baru yang ditetapkan melalui amandemen tersebut adalah 6 Oktober 2015.

 

Proyek PLTU Batang memang menjadi salah satu proyek sektor kelistrikan yang molor dari jadwal, karena adanya tentangan dari kelompok masyarakat. Sementara, salah satu syarat yang dibutuhkan untuk memperoleh financial closure adalah bila luas lahan yang sudah dibebaskan sudah mencapai 87% dari totalnya. Dalam rilis yang dikeluarkan Bhimasena Power disebutkan bahwa target itu telah tercapai. Selain itu, izin-izin lain yang diperlukan termasuk persetujuan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) juga sudah dikantongi.

 

“Proyek ini menggunakan teknologi terkini dan tidak akan memberikan dampak buruk bagi Batang. Bahkan, akan memberikan manfaat yang signifikan untuk masyarakat lokal, serta mencegah terjadinya krisis listrik di Jawa dan Bali,” tambahnya.

 

PLTU Batang digadang akan mengaplikasikan teknologi ultra-supercritical (USC) dengan mengggunakan baja modern sebagai wadah pembakaran batubara bernilai kalori rendah. Teknologi tersebut diklaim akan menjadikan PLTU Batang semakin ramah lingkungan.

 

Tentunya, dalam hal ini Adaro Indonesia yang termasuk dalam silsilah keluarga Bhimasena Power akan bertindak sebagai pemasok batu bara. Bhimasena Power sendiri merupakan perusahaan patungan antara Adaro dengan konsorsium Jepang Electric Power Development Co. Ltd (J-Power) dengan ITOCHU Corp. Saham atas nama Adaro Power dalam kepemilikan Bhimasena Power tercatat sebesar 34%.