Jakarta,TAMBANG,- Pertamina New Renewable Energy (PNRE) dengan kompetensi dalam pengembangan energi terbarukan terus mendukung penuh program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk menciptakan kemandirian energi sekaligus menggerakkan ekonomi desa. Rika Gresia, Manager Corporate Communication and Stakeholder Management Pertamina NRE, mengatakan keberhasilan program Desa Energi Berdikari menunjukkan bahwa energi bersih tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara teknologi energi terbarukan dan inovasi masyarakat dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi lokal,” ujar Rika, Selasa (2/9).
Dukungan PNRE misalnya ditunjukkan dari keberhasilan program tersebut dijalankan di sejumlah desa di Sumatera Selatan.
Desa Singapure, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat sekarang memiliki energi baru untuk menyinari kehidupan warganya. Sejak 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,2 kWp yang dibangun lewat program Desa Energi Berdikari kolaborasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit III Plaju bersama Pertamina NRE tak hanya menyalakan lampu di PAUD setempat, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi desa.
Awalnya, listrik dari PLTS digunakan sebatas untuk fasilitas pendidikan dan operasional BUMDes. Namun, dalam dua tahun terakhir, dari inovasi warga telah mengubahnya menjadi sumber energi produktif.
Kini, energi matahari itu menghidupkan solar dryer dome untuk pengeringan kopi dan mendukung budidaya ikan lele serta nila dengan sistem bioflok. Hasilnya, desa mampu menghemat biaya listrik hingga Rp 87 juta per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 50,28 ton CO₂ek per tahun.
“Kami sudah membangun solar dryer dome untuk kopi dan tiga kolam ikan. PLTS sangat membantu, karena sejak dua tahun terakhir kami tidak lagi mengandalkan dana desa untuk bayar listrik,” tutur Kepala Desa Singapure Arsito Hasan.
Di desa lainnya, PNRE menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Pada 2023, sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 10 kWh berdiri di Desa Rantau Dedap, lalu ditingkatkan menjadi 47 kWh. Energi air dari PLTMH menjadi nadi bagi rumah produksi aneka olahan kentang dan strawberry, mulai dari donat kentang, serbuk strawberry, hingga puding segar.
Inovasi tersebut tidak hanya menambah nilai hasil panen, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga. Tak hanya pertanian, Desa Energi Berdikari di Rantau Dedap juga menghidupkan potensi wisata. Agroeduwisata Danau Dedunghuk kini menjadi magnet baru, menawarkan wisata berbasis energi bersih yang sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Rika menjelaskan Pertamina NRE sangat bangga turut serta dalam perjalanan Program Desa Energi Berdikari. “Melalui program tersebut, Pertamina NRE akan terus membangun pembangkit baru terbarukan sebagai wujud nyata transisi energi, kemandirian ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan di berbagai pelosok Indonesia,” tutup Rika