Jakarta, TAMBANG – Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang terletak di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah diterjang banjir pasca hujan lebat dari Selasa sore hingga Selasa malam (25/4). Berdasarkan video yang beredar di sejumlah media sosial, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Dalam video tersebut, bahkan ada satu orang yang terseret arus dan tengah diselamatkan oleh beberapa orang di sekitar jalan utama di area industri. Di video lainnya, sejumlah karyawan yang masih mengenakan seragam rompi dan helm perusahaan juga mengalami hal serupa.
Diketahui, banjir juga meluap ke pemukiman rumah dan kos-kosan warga yang terletak di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional menyebut banjir yang terjadi di kawasan industri hilirisasi nikel ini bukan kali pertama. Banjir berulang terjadi usai kawasan hulu dibongkar untuk industri ekstraktif.
“Banjir di Kawasan industri PT IMIP, Sulawesi Tengah. Banjir hari ini bukan yang pertama, tetapi telah berulang pasca Kawasan hulu dibongkar untuk industri ekstraktif,” tulis Jatam Nasional di laman Twitter, dikutip, Rabu (26/4).
Lebih lanjut, Jatam menyampaikan bahwa meski banjir berulang, tak ada upaya penegakkan hukum dan pemulihan lingkungan. Padahal banjir tidak hanya menerjang kawasan industri melainkan juga ke rumah-rumah warga dan lahan pertanian.
“Meski banjir terus berulang, tak ada upaya penegakkan hukum dan pemulihan atas kerusakan. Padahal banjir itu, tak hanya menggenangi Kawasan industri PT IMIP, tapi juga merendam rumah-rumah dan lahan pertanian warga,” bebernya.