Beranda CSR DOID Salurkan Rp 19,5 Miliar untuk Program Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2022

DOID Salurkan Rp 19,5 Miliar untuk Program Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2022

Jakarta, TAMBANG – Induk usaha kontraktor jasa pertambangan batu bara PT Bukit Makmur Utama (BUMA), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyalurkan Rp 19,5 miliar untuk Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di tahun 2022. Program tersebut meliputi pemberdayaan ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan inisiatif lainnya.

Salah satu inisiatif Perseroan adalah kerja sama dengan BUMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk pengadaan program yang menghasilkan lulusan siap kerja. Melalui kegiatan ini, BUMA merekrut 1.464 siswa yang bertalenta untuk dipersiapkan menjadi operator dan mekanik.

“Lewat kerja sama ini, Perseroan dan BUMA turut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di antara lulusan SMK dan sekaligus memenuhi kebutuhan SDM bagi industri pertambangan,” ujar Direktur Utama DOID, Ronald Sutardja, dikutip Kamis (16/3).

Ronald menyebut bahwa pihaknya juga berkomitmen terhadap prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang kuat. Pada 2022, Perseroan mencatat sejumlah keberhasilan terkait komitmen ESG.

“Secara konsisten selama tiga tahun berturut-turut mempertahankan intensitas karbon di level 0.016 ton CO2e/ton produksi walaupun volume produksi meningkat,” imbuh dia.

Pencapaiannya terhadap intensitas karbon tersebut lantaran DOID mengadopsi bahan bakar B30 untuk unit alat berat sejak 2019, dan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dalam mengelola limbah.

Selain itu, 40% dari total armada truk yang dioperasikan BUMA Australia merupakan diesel electric-drive truck yang memiliki emisi karbon dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.

“Kami berkomitmen untuk terus menerapkan langkah-langkah strategis di seluruh wilayah operasional kami untuk mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan, dengan mengadopsi prinsip-prinsip keunggulan operasional berbasis teknologi dengan fokus ESG yang kuat, dan diversifikasi menuju portfolio ekonomi berkelanjutan yang rendah karbon,” tutup Ronald.