Beranda Batubara Ekspor Batu Bara Indonesia 2025 Diprediksi Turun Dibanding Tahun Lalu

Ekspor Batu Bara Indonesia 2025 Diprediksi Turun Dibanding Tahun Lalu

ekspor batu bara
Ilustrasi


Jakarta, TAMBANG – Jumlah produksi dan penjualan batu bara Indonesia sepanjang 2025 diperkirakan akan mengalami koreksi dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba, Kementerian ESDM, Surya Herjuna, di sela-sela agenda 2nd Coalindo Coal Conference yang berlangsung di Jakarta, Rabu (5/11).

“Memang ada penurunan, tetapi bukan karena batu bara asal Indonesia tidak laku tetapi ekonomi termasuk Cina juga turun, di India juga turun, DMO juga turun. Artinya bukan karena ekspor kita nggak laku,” tandas Surya.

Hingga akhir tahun, ekspor batu bara Indonesia diperkirakan turun sekitar 20 hingga 30 juta ton dibandingkan dengan capaian ekspor pada tahun sebelumnya.

“Prediksinya akan turun sekitar 20-30 juta lah dari tahun lalu. (Ekspor) dibanding tahun lalu,” ungkap Surya.

Berdasarkan data tahun 2024, ekspor batu bara Indonesia tercatat mencapai 558 juta ton dengan total produksi mencapai 836 juta ton. Dengan demikian, pada tahun ini volume ekspor diperkirakan masih berada di kisaran 500 jutaan ton.

“Tahun lalu kan 500-an juta. Sekarang (ekspor) ya di angka 500-an. Dengan produksi sudah diangka 585 (juta ton) sampai September 2025,” tambah Surya.

Sementara dari sisi harga, Surya menyebutkan bahwa meski tengah berada dalam tren koreksi, penurunannya cenderung berlangsung secara landai. “Harga pun sebenarnya bergerak landai dengan turun paling dikisaran USD1 sampai USD 2 per ton,” tandasnya.

Ketika ditanya mengenai prospek pasar selain Tiongkok dan India, Surya menyebut Filipina sebagai salah satu negara dengan permintaan yang terus tumbuh. Kementerian ESDM mencatat, kebutuhan batu bara dari Filipina menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

“Kalau data kita sih yang mulai agak naik Filipina ya. Filipina sekarang menjadi backbone juga untuk ekspor batubara kita. Artinya ya ada pasar baru lah selain di China sama India,” ungkap Surya.

Namun demikian, pasar Tiongkok dan India masih menjadi yang terbesar bagi ekspor batu bara Indonesia. Kedua negara tersebut kini mulai meningkatkan produksi dalam negeri, sementara di sisi lain, sejumlah produsen batu bara global juga membidik pasar yang sama. Rusia dan Australia, misalnya, semakin gencar menggarap pasar Tiongkok.