Beranda Tambang Today Elektrifikasi dan Teknologi AI Jadi Wajah Baru Industri Pertambangan Indonesia

Elektrifikasi dan Teknologi AI Jadi Wajah Baru Industri Pertambangan Indonesia

AI
Deretan Alat Berat Shantui (SDHI) yang sudah menggunakan teknologi AI. Istimewa

Jakarta, TAMBANG – Alat berat bertenaga listrik dan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini menjadi wajah baru industri pertambangan nasional. Tren ini terlihat jelas pada gelaran Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2025.

Berbagai brand global membawa inovasinya, dari electric wheel loader, electric excavator, electric lift hingga truk listrik (EV), dan juga Hybrid EV excavator yang dirancang untuk mendukung transisi industri hijau, hilirisasi, dan penguatan rantai pasok nasional yang ramah lingkungan.

Kolaborasi antara brand global dan pelaku industri nasional di pameran ini ditargetkan bisa menjadi katalis dari transformasi industri nasional yang keberlanjutan, sesuai tema “Sustainability for Industrial Transformation.”

Pada salah satu sesi workshop, perwakilan Kedutaan Besar Swedia juga turut mendukung kolaborasi tersebut, dengan membahas kerjasama Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP). Eric Odar, Trade Commissioner of Sweden to Indonesia dan orgasinasi Business Sweden di bawah Kedutaan Besar Swedia, menyatakan bahwa, kolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pembentukan SISP ini, didasari oleh kesamaan visi kedua negara untuk mencapai target keberlanjutan.

“Pada tahun 2025 ini, fokus kemitraan diarahkan pada sektor pertambangan, yang merupakan salah satu pilar ekonomi utama Indonesia,” ujar Eric Odar, di Jakarta, Kamis (18/9).

Odar menyoroti bahwa industri pertambangan berperan sebagai enabler utama bagi pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia, terutama dalam penyediaan bahan baku untuk baterai dan kendaraan listrik.

Shandong Heavy Industry (SDHI) yang hadir untuk pameran Mining Indonesia juga meluncurkan berbagai unit alat berat yang bisa mendukung elektrifikasi industri tambang berkelanjutan. Di boothnya, SDHI mengenalkan inovasi teknologi Artificial Intelegence (AI) untuk berbagai alat berat brand Shantui.

“Beberapa klien kami sudah menunjukkan niat mereka untuk perlahan-lahan mengganti semua alat berat di proyek mereka dengan alat berat elektrik. Memang membutuhkan proses dan waktu, terutama terkait ekosistem yang perlu disiapkan. Namun kami juga meyakinkan mereka bahwa kami akan terus menghadirkan inovasi elektrik ke tengah mereka. Kami sudah memiliki truk EV yang mampu membawa baterai kapasitas besar, dan bisa berfungsi untuk melakukan pengisian daya alat berat elektrik, langsung di area terdalam proyek,” ucap Yulius Sikku, Sales & Marketing Director GM Tractors.

Setelah tahun ini mengubah logo brand-nya untuk menegaskan fungsi AI di pengoperasian alat, di pameran Mining Indonesia 2025 ini mereka menegaskan pentingnya elektrifikasi untuk mendukung pengoperasian alat berat, seperti memberikan notifikasi kondisi alat dan bahan bakar sehingga bisa mengurangi interval perawatan, berkomunikasi dengan operator untuk menjawab berbagai kebutuhan, bersinergi dengan operator lain yang sedang mengendalikan alat lain, meningkatkan keselamatan kerja, dan juga memperbaiki kinerja ESG di area proyek. 

Hadirnya kecanggihan AI di dalam alat berat seperti ini dapat menjadi solusi bagi tantangan konsumsi bahan bakar diesel dan emisi, dimana bisa membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menekan emisi, dan juga mengurangi kebisingan operasional.

Selain elektrifikasi di dalam alat berat, beberapa brand global juga membawa inovasi alat berat elektrik untuk mendukung industri tambang berkelanjutan. Zoomlion sejak pekan pertamanya telah menghadirkan wide dump truck EV berkapasitas 120 ton, dimana tonase sebesar ini pun masing jarang terlihat di area proyek tambang.