Beranda Tambang Today Eramet Ungkap Kelanjutan Proyek Bersama Danantara dan INA

Eramet Ungkap Kelanjutan Proyek Bersama Danantara dan INA

eramet
Dokumentasi: Rian

Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang asal Prancis, Eramet, mengungkap perkembangan proyek nikel untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik yang digarap bersama Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA).

CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, mengatakan proyek tersebut masih dalam tahap pembahasan intensif. Ia menambahkan, kerja sama ini nantinya akan melibatkan perusahaan nikel Eramet di Weda Bay Nickel, Pulau Halmahera, Maluku Utara.

“Kami sedang berdiskusi dengan Danantara dan INA untuk kerja sama tersebut. Tentu saja, Weda Bay Nickel terlibat dalam diskusi tersebut,” ungkap Jerome dalam Eramet Journalist Class di Jakarta, Senin (25/8).

Jerome menjelaskan, dalam kerja sama ini pihaknya juga akan terlibat dalam proyek lain yang saat ini masih dalam tahap pembahasan. Namun, ia belum dapat membeberkan detail potensi proyek tersebut kepada publik

“Ada proyek-proyek lain yang bisa kami kembangkan bersama. Tapi saya tidak bisa bicara lebih banyak. Ini masih tahap awal diskusi. Tentu saja, ada juga tingkat kerahasiaan. Tapi setidaknya ada kemajuan,” jelasnya.

Meski demikian, baik Danantara maupun INA tetap menjadi mitra strategis yang berperan penting dalam kelanjutan kerja sama tersebut. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Eramet di sektor hilirisasi, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengembangan industri nasional

“Kami sangat antusias berdiskusi dengan mereka. Maksud saya, jelas INA dan Danantara adalah mitra yang sangat baik, orang-orang yang sangat baik. Jadi ya, maksud saya, kami sedang mengalami kemajuan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Eramet, Danantara dan INA menandatangain MoU pembentukan platform investasi strategis di sektor nikel dari hulu hingga hilir. Penandatanganan ini disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Kemitraan ini ditujukan untuk membangun ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia. Para pihak sepakat melakukan kajian awal terhadap sejumlah proyek potensial serta menyusun peta jalan kolaborasi, dengan pengelolaan aset yang menekankan efisiensi, nilai ekonomi, dan kepatuhan pada standar internasional serta prinsip ESG.

Dalam skema ini, Danantara Indonesia bersama INA berperan dalam penyediaan pembiayaan jangka panjang guna mendukung investasi, sedangkan Eramet memberikan kontribusi melalui keahlian teknis dan pengalaman mengelola proyek pertambangan berskala besar dengan standar keberlanjutan global

Baca juga: Ketua Purnomo Yusgiantoro Center; Jaga Keseimbangan Tiga Pilar Utama Untuk Indonesia Emas 2045

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini