Beranda Tambang Today Filipina Tutup Tambang Nikel, Harga Naik

Filipina Tutup Tambang Nikel, Harga Naik

TAMBANG, MANILA. PEMERINTAH Filipina menutup operasi Berong Nickel Corp, kemarin. Tindakan ini menambah panjang daftar tambang yang ditutup pemerintah karena tidak memenuhi standar lingkungan dan keselamatan.

 

Tambang yang dikelola Berong Nickel Corp itu terletak di Daerah Otonomi Muslim Mindanao, di bagian selatan Filipina. Penutupan tambang dilakukan setelah ada perintah Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam.

 

Harga nikel naik 9% bulan ini, setelah muncul kekhawatiran atas dilantiknya aktivis lingkungan, Gina Lopez, sebagai menteri lingkungan hidup dan sumber daya alam Filipina. Begitu dilantik oleh Prtesiden Rodrigo Duterte, Gina Lopez bergegas mengaudit tambang, dan menghentikan pemberian izin baru. Filipina merupakan sumber utama nikel mentah buat Cina. Nikel digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat baja tahan karat.

 

Perusahaan pengelola pasar uang, Goldman Sachs Group Inc, memperkirakan, ekspor nikel Filipina akan berkurang seperempat, dalam enam bulan ke depan. Berkurangnya nikel di pasaran akan membuat harga nikel melejit hingga US$12.000, enamĀ  bulan ke depan. Saat ini harga nikel $10.285 per ton.

 

Menurut Direktur Biro Tambang dan Geosains, Leo Jasareno, tambang Berong Nickel gagal mengendalikan limbah yang mengalir ke sungai. Pengelola Berong sangat merugi akibat penutupan tambang ini. Tahun lalu Berong bisa mengekspor 868.000 ton bijih nikel kering. Filipina dalam setahun mengekspor 32,3 juta ton bijih nikel kering.

 

Sejak naiknya aktivis lingkungan Gina Lopez sebagai menteri, dunia tambang Filipina memang dilanda kecemasan. Lopez sejak jadi aktivis memang tak suka pada dunia tambang. Awal Juli lalu ia berkata, pada awal Juli audit akan lengkap dalam 3-4 pekan, dan bisa membuat tambang ditutup dalam waktu enam bulan ke depan.

 

Penutupan tambang sebetulnya merupakan perintah dari Presiden Benigno Aquino, tahun lalu, yang memerintahkan tambang harus memiliki sertifikat ISO 14001.

 

Nickel Asia Corp dan Global Ferronickel Holdings Inc., adalah dua produsen utama nikel di Filipina. Eksekutif dua perusahaan ini mengatakan, perusahaannya bekerja sesuai standar. Namun, faktanya, tambang yang dioperasikan dua perusahaan ini di Provinsi Zambales, ditutup karena melanggar undang-undang pertambangan dan lingkungan hidup.

 

Foto : Gina Lopez dan Presiden Rodrigo Duterte. Sumber foto: news.abs-cbn.com