Beranda Korporasi Fokus Hilirisasi Nikel, Dirut Antam: Proyek EV Ini Strategis

Fokus Hilirisasi Nikel, Dirut Antam: Proyek EV Ini Strategis

Jakarta, TAMBANG – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah resmi melakukan aksi korporasi berupa spin-off sebagian segmen nikel kepada dua anak usahanya, PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA). Langkah tersebut disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Selasa kemarin.

Direktur Utama Antam, Nicholas D Kanter menyampaikan sejumlah alasan mengapa perusahaan yang terkenal dengan produk emasnya ini melakukan langkah tersebut. Kata dia, hilirisasi nikel akan menopang industri Electric Vehicle (EV) yang sangat strategis di masa depan.

“Hilirisasi ini karena proyek EV yang strategis dan sesuai dengan visi pemerintah. Tren EV di dunia akan mendominasi,” kata Nico dalam konferensi pers seusasi agenda RUPSLB.

Electric Vehicle atau kendaraan listrik bakal membutuhkan nikel dalam jumlah yang cukup besar sebagai bahan baku pembuatan baterai, namun hal itu belum dioptimalkan. Kata dia, sebagai salah satu pemilik cadangan terbesar di dunia, Indonesia masih mengolah nikel sebatas stainless steel.

“Potensi sumber daya nikel Antam ini besar, kita unlock karena selama ini proyek yang ada di Indonesia semua sumber daya itu digunakan untuk stainless steel, itu salah satu utama yang kita lakukan,” ujarnya.

Nico pun membeberkan rencananya untuk menggandeng sejumlah mitra strategis dalam akselerasi produk hilir nikel ini. Menurutnya, perusahaan yang bakal digandeng Antam selain memiliki pangsa pasar luas, juga harus memiliki teknologi dan finansial yang mapan.

“Kita juga memilih mitra strategis yang ada di pasar untuk EV itu juga sebagai pertimbangan. Mereka juga punya teknologi yang bagus dan mempunyai finansial yang mumpuni,” paparnya.

“Mitra harus memiliki mayoriti pasar, standar ESG yang tinggi, karena kalau masuk EV itu harus memenuhi ESG yang world class dan teknologi yang tinggi,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Antam sudah melakukan Penandatanganan Framework Agreement untuk Proyek EV Battery ini dengan sejumlah mitra strategis, yakni IBC, CBL dan LGES.

“Pengembangan ekosistem industri EV Battery melalui hilirisasi nikel ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel dalam negeri,” tandasnya.