Beranda Korporasi Freeport Pangkas Belanja Modal, Tunggu Kepastian

Freeport Pangkas Belanja Modal, Tunggu Kepastian

JAKARTA—TAMBANG. FREEPORT McMoRan, perusahaan tambang terbesar di Amerika Serikat dari sisi ukuran dan penerimaan, memangkas belanja modalnya tahun ini. Freeport juga tengah mencari sumber dana untuk proyeknya di perminyakan dan gas, yang mendapat goncangan hebat akibat anjloknya harga.

 

Media yang memberitakan khusus pertambangan dan energi, mining.com, akhir pekan lalu menulis bahwa Freeport, perusahaan yang bermarkas di Phoenix, Arizona itu akan membelanjakan US$ 6 miliar, sekitar Rp 75 triliun, tahun ini. Tahun lalu diperkirakan Freeport membelanjakan US$ 7,5 miliar, untuk proyek migas 2015.

 

Freeport menyatakan, perusahaannya akan melakukan langkah afresif untuk memangkas belanjanya. Meski sudah mengurangi sebesar US$ 2 miliar, Freeport tengah bersiap untuk membuat pemangkasan yang lebih besar lagi.

 

Freeport beroperasi di Amerika, Afrika, dan Indonesia. Selama kuartal keempat tahun lalu, Freeport merugi sebesar US$ 2,85 miliar, atau $2,75 per lembar. Tahun lalu Freeport menangguk untung US$708 juta, atau 68 sen tiap lembar.

 

Di Indonesia, Freeport memiliki konsesi tambang emas dan tembaga di Grasberg, Papua. Freeport telah mendapatkan izin untuk mengekspor produknya selama enam bulan ke depan, sebagai kompensasi atas kesepakatannya untuk membangun smelter di Gresik. Freeport berencana membangun smelternya di atas lahan PT Petrokimia Gresik.

 

Tarik ulur.

Dalam acara bincang-bincang dengan sejumlah media di Kafe Read and Eat, Pasar Santa, Minggu (1 Februari 2015) lalu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui, saat ini masih terjadi tarik ulur antara Freeport dengan pemerintah Indonesia. Kontrak karya Freeport berakhir pada 2021, dan belum ada tanda-tanda akan diperpanjang oleh Pemerintah Indonesia.

 

Untuk membangun smelter dibutuhkan investasi sekitar Rp 30 triliun. Freeport juga membutuhkan investasi sangat besar untuk menambang di perut bumi, karena sumber daya yang di lapisan atas sudah habis. ‘’Freeport minta kepastian kontraknya diperpanjang,’’ kata Menteri Keuangan Bambang Sumantri.

 

Foto: Kantor Freeport McMoRan. Sumber: azcommunitypress.org.