Beranda Korporasi Gelar RUPST, Pemegang Saham PSAB Sepakati Beberapa Agenda

Gelar RUPST, Pemegang Saham PSAB Sepakati Beberapa Agenda

Jakarta,TAMBANG,-Perusahaan tambang emas PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat tersebut, ada beberapa agenda yang disepakati. Mulai dari persetujuan atas laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020.

Para pemegang saham juga sepakat tidak membagikan deviden untuk tahun buku 2020. Para pemegang saham juga menetapkan kembali susunan Direksi dan Komisaris. Di jajaran Direksi, Edi Permadi masih ditunjuk sebagai Direktur Utama. Ia dibantu oleh Sanjaya J dan Adi Maryono sebagai Direktur. Sementara dijajaran Komisaris diputuskan Jimmy Budiarto sebagai Komisaris Utama. Kemudian Christian Wijayanto A.J sebagai Komisaris. Lalu ada Budikwanto Kuesar dan Daud Silalahi sebagai Komisaris Independen.

Untuk diketahui, PSAB memiliki tiga tambang yang sedang berproduksi yakni tambang Penjom, Malaysia, Tambang Bakan, Sulawesi Utara yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM). Ketiga, Tambang Seruyung,Maluku Utara yang dikelola PT Sago Prima Pratama (PT SPP). Dari ketiga tambang tersebut, perseroan berhasil membukukan produksi sebesar 170 koz emas per tahun.

Selain tiga tambang yang berproduksi tersebut, ada juga beberapa asset yang sedang dalam tahap pengembangan dan tahap eksplorasi. Tambang Doup, di Sulawesi Utara saat ini sedang dalam tahap konstruksi. “Ini merupakan salah satu asset kami yang sedang dalam dalam tahap konstruksi. Karena pandemi covid, rencana produksi mundur dan ditargetkan pada awal tahun 2022 sudah siap produksi,”lanjut Edi. Tambang Doup dikelola PT Arafura Surya Alam (PT ASA).

Kemudian ada juga asset yang dikelola PT Gorontalo Sejahtera Mining (PT GSM) yang merupakan pemegang Kontrak Karya (KK). PT GSM mengelola tiga Blok yakni Blok Pani, Blok Bulangitan dan Blok Bulagidung. Untuk Blok Pani menurut Edi juga dalam pengembangan. “Untuk Blok Pani saat ini sedang dilakukan revisi studi kelayakan (FS),”lanjut Edi.
Sementara Blok Bolangitan dan Bulangidung masih dalam tahap eksplorasi. Khusus Bulangidung, Pemerintah Daerah baru saja mendapat persetujuan perubahan status kawasan hutan dari Hutan Lindung menjadi Hutan Produksi.

Khusus untuk Blok Bolagidun, Edi menyebutkan bahwa di blok ini ada potensi tembaga. “Ini akan menjadi fase baru bagi J Resources sebagai produsen tembaga,”tandasnya.

Sampai 20 Juni 2020, total cadangan emas perusahaan mencapai 4,6 juta ounces sementara sumber daya mencapai 9,2 juta ounces. Jumlah ini diyakini masih akan bertambah seiring dengan masifnya kegiatan eksplorasi yang dilakukan di beberapa tambang.

Edi kemudian menjelaskan bahwa Ia sangat optimis dengan dua asset yang dimiliki perusahaan yakni Blok Bakan dan Blok Doup. “Kedua blok ini merupakan selektif asset. Di Bakan kami masih optimis dengan greenfield eksplorasi. Meski sekarang sedang beroperasi namun kegiatan eksplorasi tetap dilakukan,”terang Edi.

Untuk Blok Bakan, dari kegiatan eksplorasi ditargetkan ada tambahan 1.000-1,750 Koz Au dengan kadar 0,3-1,3 g/ton Au. Saat ini dari luas wilayah konsesi sebesar 58,150 ha yang sudah dikelola baru 559 ha.

Sementara tambang Doup menurut Edi akan menjadi salah satu tambang besar milik PSAB. Saat ini yang sudah dieksploitasi baru 200 hektar dari luas keseluruhan area 4.000 hektar. Dari kegiatan eksplorasi yang masih akan dilakukan ditargetkan bakal ada penambahan 100 sampai 450 koz Au dengan kadar 0,8-1,0g/ton.

Edi mengaku prospek pengembangan seluruh asset ini semakin prospektif seiring dengan trend kenaikan harga emas. “Kenaikan harga emas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini turut membantu perusahaan mencatatkan kinerja positif dan dapat mengoptimalkan asset-aset perusahaan,”pungkas Edi.