Beranda Galeri Gelaran Security Summit, Paradigma Baru dalam Industri Keamanan

Gelaran Security Summit, Paradigma Baru dalam Industri Keamanan

Yogyakarta – TAMBANG. Security Summit secara resmi dibuka Wakil Menteri Energi & Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, didampingi oleh Ketua Pelaksana Security Summit 2018 Putra Jaya serta Ketua ASIM Dino Hindarto. Dengan mengambil tema “New Paradigm – Integrating Security Resilience into Business Excellence”, Security Summit mengulas secara komprehensif terkait paradigma tren terbaru dalam industri keamanan dalam meningkatkan peranan profesional keamanan dalam era teknologi digital.

 

Putra Jaya, Ketua Panitia Pelaksana dalam sambutannya, menjabarkan bahwa pemilihan tema Security Summit 2018 didasarkan kepada kebutuhan industri kemanan terhadap perkembangan tersebut tanpa melupakan pandangan publik dalam industri keamanan sekarang ini.

 

Keberlangsungan bisnis selalu mengedepankan aspek keamanan sebagai pilar pertahanan pengamanan terhadap aset yang dimiliki. Apalagi aset hulu migas dan seluruh sumber daya di dalamanya merupakan objek vital nasional yang perlu pengamanan ekstra. Jaminan keamanan yang profesional serta mendukung kesuksesan kelangsungan bisnis, merupakan tanggung jawab semua pihak (Security is Everybody’s Business). Kepekaan terhadap semua potensi ancaman dan kemampuan dalam menjalankan strategi manajemen pengamanan yang baik dengan kolaborasi para stakeholder merupakan faktor-faktor mutlak untuk menjadi “World Class Organization” dalam menjamin operasional yang “Just InTime & Lean Management” sebagai arsitekturnya.

 

Security Summit dilaksanakan dengan rangkaian conference, workshop, dan inspiring leadership, menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya serta para narasumber dari pelaku manjeman pengamanan kelas dunia. SKK Migas menggandeng Asosiasi Sekuriti Industri Hulu Migas (ASIM) dalam Security Summit 2018 agar memperlancar komunikasi dan kolaborasi para pemangku kepentingan yang meliputi pemerintah pusat dan daerah, otoritas pengamanan, akademisi, praktisi, serta masyarakat dalam penerapan konsep-konsep pengamanan strategis sejalan dengan peningkatan kapasitas individu dan organisasi untuk menyikapi dinamika ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan saat ini dan ke depan.

 

Pada ajang ini juga akan dilakukan penandatanganan MoU antara SKK Migas dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dengan adanya penandatanganan MoU ini, diharapkan kerjasama antara SKK Migas dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berkembang terus kedepannya, sesuai dengan ruang lingkup yang tertuang dalam MoU yang akan di tandatangani  pada  hari Kamis, 18 Oktober 2018  dan dapat menciptakan sinergitas positif antara kegiatan hulu migas dan kegiatan kelautan dan perikanan.

 

Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi; kajian bersama aspek – aspek teknis pemanfaatan fasilitas produksi lepas pantai yang sudah tidak digunakan , sinkronasi rencana pembuatan zonasi ruang laut, dan sinkronisasi program tanggung jawab sosial kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dengan program pengembangan masyarakat.

 

Security Summit 2018 menghadirkan 30 pembicara nasional dan internasional yang berkompetensi di bidangnya seperti Hadi Tjahjanto, Commander of the Indonesian National Armed Forces, Moechgiyarto, Kabaharkam POLRI, Arcandra Tahar, Vice Minister of Energy and Mineral Resources, Susi Pudjiastuti, Minister of Marine Affairs and Fisheries, Suhardi Alius, Head of National Agency for Counter Terrorism (BNPT), Amien Sunaryadi, Chairman of SKK Migas, Doni Monardo, Secretary General of National Security Council, Effendi Gazali, Political Communication Experts, Bruce Braes, Professional Security, dan masih banyak pembicara lainnya.