
Jakarta, TAMBANG – Westlake, merek ban dari Zhongce Rubber, turut hadir pada Indonesia Energy and Engineering Series (IEE Series) atau Mining Expo Indonesia 2025.
Melalui agen tunggal dan distributor resminya, PT Lam Seng Hang Resin and Rubber Indonesia, kehadiran Westlake di ajang ini menegaskan komitmen untuk mendukung pertumbuhan industri pertambangan nasional.
Sejak 2024, Westlake bahkan telah memiliki pabrik sendiri di Kendal, Jawa Tengah, yang dikelola oleh PT Matahari Tire Indonesia (MTI).
“Periode 2024 sudah launching produk ban MTI. Sudah running produk lokal dan sampai tahun ini. ungkap Senior Regional Sales Manager PT Lam Seng Hang Resin and Rubber Indonesia, Andy saat ditemui di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/9).
Andy menyampaikan, dalam partisipasi kali ini, perusahaan kembali menghadirkan Westlake produk andalan yang dirancang dengan teknologi dan desain khusus untuk menghadapi medan berat khas Indonesia.
Mengutamakan daya tahan, keselamatan, dan efisiensi operasional, Westlake tidak hanya menjadi solusi ban, tetapi juga bagian dari komitmen PT Lam Seng Hang Resin and Rubber Indonesia dalam memahami kebutuhan pasar serta memberikan solusi yang relevan dan berkelanjutan untuk pasar Indonesia.
“Keunggulan produk Westlake terletak pada konstruksinya yang kokoh. Setiap pola (pattern) yang kami miliki disesuaikan dengan karakteristik medan di lapangan serta kebutuhan konsumen,” imbuh Andy.
Westlake merupakan merek ban produksi Zhongce Rubber, perusahaan ternama dengan rangkaian produk terlengkap mulai dari ban sepeda motor, mobil penumpang, truk dan bus hingga segmen off-the-road.
Produk Zhongce Rubber telah dipasarkan di lebih dari 120 negara, menempati peringkat kesembilan secara global dan nomor satu di Tiongkok. Di Indonesia, Westlake saat ini melayani segmen truk ringan, truk, bus, off-the-road, agriculture, dan industri. Ke depannya, Westlake juga akan merambah pasar PCR (Passenger Car Radial) sebagai bagian dari strategi ekspansi produk.
Pada ajang Mining Indonesia 2025, Westlake menampilkan line-up produk yang lebih beragam, mulai dari tipe Light Truck (LT), Truck and Bus (TB), hingga OTR (Off-The-Road) lengkap dengan berbagai ukuran yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.
Salah satu sorotan tahun ini adalah teknologi terbaru PSCT (Pre-Strain Contour Theory) yang mampu memaksimalkan usia pakai ban. Teknologi ini memastikan tapak ban lebih stabil dan meminimalisir deformasi bentuk, sehingga meningkatkan performa serta efisiensi operasional.
Menyadari tantangan di industri alat berat, termasuk infrastruktur yang belum merata dan kebutuhan pengiriman ke wilayah terpencil, PT Lam Seng Hang Resin and Rubber Indonesia terus melakukan ekspansi jaringan distribusi.
“Ekspansi merupakan bagian dari strategi pertumbuhan kami untuk menjangkau pasar lebih luas dan meningkatkan kualitas layanan. Saat ini, kami memiliki jaringan gudang di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan. Dalam waktu dekat, kami juga berencana membuka jaringan di wilayah Sumatera,” tambah Andy.
Baca juga: Menteri Bahlil Lantik Ahmad Erani Yustika Jadi Sekjen ESDM, Dadan Sekjen DEN