Beranda Batubara Harga Batu Bara Diperkirakan Bakal Naik

Harga Batu Bara Diperkirakan Bakal Naik

 

JAKARTA, TAMBANG. KOREA Southern Power Co. Ltd. (Kospo) membeli 164.000 ton batu bara dari Indonesia, pemuatan April dan Mei depan, untuk keperluan pembangkit listrik. Tender pengadaan batu baranya sudah ditutup Rabu kemarin.

 

Kantor berita Reuters kemarin memberitakan, untuk pengapalan April, diperlukan 90.000 ton dengan kalori 4.700 kkal/kilogram, dengan harga sekitar US$ 42. Sedang untuk pengapalan Mei dibutuhkan 74.000 ton dengan kalori dan harga sama dengan yang sama.

 

 

Korea South – East Power Co. Ltd (KOEN), yang singkatan resminya adalah KOSEP, juga mencari 60.000 ton batu bara jenis antrasit, dengan kalori minimum 5.500 kkal/kilogram, untuk pemuatan April atau Mei. Tender pengadaan batu bara rencananya ditutup pada 31 Maret mendatang.

 

Konsumsi batu bara diperkirakan sudah mulai naik. New Hope Corp, produsen batu bara kenamaan dari Australia melihat bahwa harga batu bara sudah melewati harga dasarnya. Harga diperkirakan terus meningkat.

 

Salah satu indikasi membaiknya harga batu bara adalah adanya antrean kapal di pelabuhan  batu bara Newcastle, Australia. Kapal-kapal itu mengangkut batu bara untuk tujuan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Sebagian besar untuk keperluan pembangkit listrik.

 

Direktur Pelaksana New Hope Shane Stephan mengatakan, pertumbuhan produksi batu bara di Australia juga berkurang, setelah produsen memangkas produksinya untuk menghemat pengeluaran. Hanya tambang-tambang yang berbiaya rendah saja yang digarap.

 

Situasi itu membuat patokan harga batu bara Newcastle bertengger $50 per ton untuk waktu cukup lama, setelah tergerus 60% dari harga puncaknya pada 2011.

 

‘’Tampaknya harga dasar sudah tercapai. Saatnya harga naik. Saya percaya dalam jangka tak terlalu lama, harga batu bara akan naik,’’ kata Stephan kepada Reuters. Ia menduga, harga bisa mencapai $60 per ton.

 

New Hope, yang juga memproduksi minyak, Selasa lalu melaporkan labanya berkurang 56% menjadi US$ 11 juta, untuk waktu enam bulan yang berakhir Januari kemarin, dipukul oleh harga batu bara dan minyak yang lemah.

 

New Hope mengakuisisi 40% saham tambang batu bara milik Rio Tinto di Bengalla, Hunter Valley, New South Wales, dengan harga Aus$ 850 juta, demi mendorong pertumbuhan perusahaan. Tambang ini dinilai berbiaya murah.

 

Foto: Pelabuhan batu bara Newcastle, Australia.

Sumber: abc.net.au