Beranda Event Harga Logam Dasar Jatuh di Bursa London Karena Dolar

Harga Logam Dasar Jatuh di Bursa London Karena Dolar

London, TAMBANG. HARGA tembaga jatuh, karena dolar terus menguat terhadap euro dan yen. Data perdagangan menunjukkan, terjadi deflasi di Cina.

 

Penguatan dolar itu dipicu oleh spekulasi bahwa bank sentral Amerika, Federal Reserve, akan mulai menaikkan suku bunga setelah data penyerapan tenaga kerja menunjukkan angka menggembirakan, dan bank sentral Eropa akan menjalankan program pembelian obligasi.

 

Dolar kuat membuat harga logam jadi lebih mahal bagi investor di luar Amerika.

 

Di Cina, harga konsumen naik pada Februari. Padahal, harga di tingkat produsen berlanjut turun, menunjukkan terjadinya pelemahan ekonomi.

 

Harga tembaga di Bursa Logam London, untuk penyerahan tiga bulan ke depan turun 1,8%, menjadi US$ 5.762 per ton, setelah naik 2,2% pada sesi perdagangan sebelumnya.

 

Secara umum harga tembaga perlahan-lahan membaik, setelah mencapai titik terendah dalam 5,5 tahun terakhir, Januari lalu. Para investor berpikir, harga di Cina akan membaik, sebagaimana biasanya pada kuartal kedua.

 

‘’Banyak isu, tapi intinya  konsumen di Cina banyak yang hidup seadanya.. Mereka tak punya duit untuk di luar kebutuhan pokok. Tetapi pertumbuhan tujuh persen di negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia adalah sangat penting,’’ kata William Adams, Kepala Riset Fast Markets, sebagaimana dikutip news.com.au, pagi ini.

 

Investasi oleh Perusahaan Transmisi Negara di Cina diperkirakan tumbuh 9% pada 2015. Permintaan dari sektor tenaga listrik mencapai separuh dari total konsumsi tembaga olahan, tahun lalu.

 

‘’Harga tembaga terutama digerakkan oleh sentimen makro. Cina dan Eropa tengah lesu. Salah satunya harus membaik, bila kita ingin melihat harga juga meningkat,’’ kata Ivan Szpakowski, analis dari Citibank.

 

Pasokan tembaga diperkirakan surplus, pada 2015 ini.