Beranda Korporasi Hingga Kuartal III, Adaro Cetak Pendapatan USD 2,56 Miliar

Hingga Kuartal III, Adaro Cetak Pendapatan USD 2,56 Miliar

Jakarta, TAMBANG – PT Adaro Energy Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar USD 2,56 miliar hingga akhir kuartal III 2021. Kenaikan pendapatan di akhir kuartal tiga tersebut didukung harga jual rata-rata (ASP) sebesar 42% yoy berkat tingginya harga batu bara.

Sektor pertambangan dan perdagangan batu bara menyumbang pendapatan usaha sebesar USD 2,47 miliar, atau naik sebesar 35 persen dari periode sama tahun 2020 yang hanya USD 1,8 miliar.

Sementara jasa pertambangan hanya menyumbang USD 67 juta, turun 29 persen dari tahun sebelumnya di periode sama sebesar USD 94 juta. Kemudian dari pemasukan sektor lainnya, hingga kuartal tiga ini hanya mampu menyumbang USD 32 juta.

Meski dari segi pendapatan mengalami peningkatan, namun dari segi produksi mengalami penurunan. Pada akhir September, Adaro memproduksi batubara hampir 40 juta ton, atau turun 4% yoy dan mencatat penjualan batubara sebesar 38,86 juta ton, atau turun 5% yoy.

Pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm, atau naik 8 persen yoy. Cuaca yang kurang baik memperlambat aktivitas pengupasan penutup.

Cuaca berhujan yang tidak lazim pada kuartal tiga ini, dengan curah hujan yang lebih tinggi dan jam hujan yang lebih panjang daripada perkiraan, memperlambat aktivitas pengupasan lapisan penutup pada kuartal ini.

“Fokus kami pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal memungkinkan pencapaian kinerja yang solid. Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, kami berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan, suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan,” kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/12).

Dengan kondisi pendapatan yang cukup signifikan ini, Adaro mampu menyumbang terhadap penerimaan negara melalui royalti dan pajak penghasilan sebesar USD 510 juta.

“Kontribusi kami terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat. Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas,” katanya.

Adapun belanja modal hingga triwulan tiga ini mencapai USD 131 juta, terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan kapal. Adaro juga menghasilkan arus kas bebas sebesar USD 641 juta pada akhir kuartal tiga ini, yang ditopang oleh EBITDA operasional yang tinggi dan disiplin dalam pengeluaran modal.