Beranda Tambang Today IAGI Dorong Inventori Konprehensif Sumber Daya Minerba

IAGI Dorong Inventori Konprehensif Sumber Daya Minerba

ilustrasi survey geologi persiapan eksplorasi

Jakarta,TAMBANG. Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tahun ini merayakan ulang tahun Ke-58. Dalam kesempatan itu, para Ahli Geologi menyampaikan beberapa masukan pada Pemerintah. Salah satunya terkait eksplorasi di sektor mineral dan batu bara.

 

Ketua IAGI Sukmandaru Prihatmoko menyebutkan, kekayaan mineral Indonesia baik yang sudah diidentifikasi sebagai daerah prospek dan tambang juga potensi yang belum tereksplorasi, merupakan potensi sumber pendapatan negara. Selain itu potensi sumber daya tambang ini, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Selama ini menurut Sukmandaru pengusahaan pertambangan mineral Indonesia telah mengalami pasang surut. Pada era pertambangan modern, pertambangan mineral Indonesia pernah mengalami masa kejayaan, yaitu sejak awal tahun 70-an sampai sekitar 1997 sebelum krisis ekonomi melanda. Bahkan sebagian besar sumberdaya dan cadangan mineral yang tercatat sekarang diketemukan pada kurun waktu tersebut.

 

Sementara saat ini situasi eksplorasi dan pengusahaan pertambangan mineral mengalami stagnasi dan bahkan menurun. Berbagai hal baik teknis maupun non teknis membelit sektor ini. Berbagai stakeholder termasuk pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki situasi, namun hasilnya belum dapat dirasakan.

 

“IAGI sebagai organisasi profesi  geolog Indonesia berusaha terus memberikan masukan dari yang bersifat strategis seperti penyusunan kebijakan minerba dan road map pertambangan sampai di tataran teknis praktis,”terang Sukmandaru dalam siaran pers yang diterima tambang.co.id.

 

IAGI kemudian mengusulkan beberapa hal berkaitan dengan perbaikan pengelolaan minerba nasional. Hal yang harus dilakukan adalah inventori sumber daya minerba secara komprehensif.

 

“Semua otoritas sumber data harus dilibatkan baik dari pemerintah seperti Badan Geologi, Ditjen Minerba, Lembaga Penelitian seperti LIPI, dan perguruan tinggi maupun sektor swasta seperti perusahaan eksplorasi dan tambang,”kata Sukmandaru.

 

Selain itu inventori harus dilakukan sesuai dengan kaidah ilmiah dan kode-kode pelaporan yang berlaku (SNI dan Kode KCMI). “Diusulkan agar upaya ini dikoordinir oleh Badan Geologi dengan dukungan para ahli melalui asosiasi profesi,” tandas Sukmandaru.

 

Hal lainnya demi menjaga neraca sumberdaya minerba tetap positip, eksplorasi harus didorong dan dijaga kesinambungannya. Salah satu cara menggalakkan eksplorasi yang mati suri adalah dengan mempercepat dan menderegulasi pembukaan wilayah eksplorasi baru.

 

“Proses lelang WIUP kalau memang mekanisme ini yang harus ditempuh agar dilaksanakan dengan pengawalan dan enforcement yang benar,” pungkas Sukmandaru.