Beranda Batubara India, Pembeli Besar Batu Bara Indonesia, Impornya Naik 7%

India, Pembeli Besar Batu Bara Indonesia, Impornya Naik 7%

NEW DELHI –TAMBANG. HARGA batu bara termal Australia, yang biasa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, di pelabuhan Newcastle anjlok 27% tahun ini. Ini merupakan penurunan selama empat tahun berturut-turut, karena melemahnya permintaan di Cina.

 

Batu bara Afrika Selatan juga lebih murah. Impor dari Afrika Selatan diperkirakan akan membuat pembelian batu bara impor di India pada Desember ini lebih tinggi ketimbang November, meski mata uang rupee mengalami depresiasi cukup tajam. Kata Kepala Eksekutif dan Direktur Pelaksana Mjunction Services Limited, Veresh Oberoi, nilai rupee pada Rabu kemarin merupakan terendah selama 13 bulan terakhir.

 

‘’Ada keprihatinan terhadap dampak krisis keuangan di Rusia,’’ kata Veresh Oberoi, sebagaimana dikutip oleh koran ekonomi The Economic Times. India membeli mayoritas batu bara dari Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan. Jatuhnya rupee membuat harga bahan impor jadi mahal.

 

India merupakan importir batu bara terbesar di dunia, melalui BUMN Coal India. Coal India juga dikenal sebagai penambang batu bara terbesar di dunia, menghasilkan 80% produksi batu bara India.

 

Untuk meningkatkan produksi, demi memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, Perdana Menteri Narendra Modi telah mengeluarkan perintah untuk memangkas kebijakan yang membuat Coal India berperan hampir memonopoli kegiatan pertambangan batu bara. Modi mengizinkan perusahaan swasta menambang dan menjual batu bara. Ini merupakan kebijakan terobosan di bidang batu bara dalam 40 tahun terakhir.

 

India, selama 2013-2014, mengimpor batu bara 168,4 juta metrik ton. Sebanyak 34,8 juta metrik ton berasal dari Australia. Impor terbesarnya berasal dari Indonesia (103,1 juta metrik ton), Afrika Selatan (20,6 juta metrik ton), dan sumber lainnya 44,7 juta metrik ton.

Sumber foto: businessinsider.com.au