Beranda Komoditi Ini Alasan Produksi Tembaga dan Emas AMMAN Jeblok Sepanjang Tahun 2023

Ini Alasan Produksi Tembaga dan Emas AMMAN Jeblok Sepanjang Tahun 2023

Lelang WIUPK
Ilustrasi: Tambang AMMAN

Jakarta, TAMBANG – Produksi komoditas tembaga dan emas PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) turun drastis sepanjang tahun 2023.

Produksi tembaga tahun 2023 sebesar 312 juta pon sementara pada tahun 2022 mencapai 464 juta pon atau turun 33 persen. Adapun volume penjualannya sebesar 304 juta pon, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 451 juta pon.

Produksi emas sepanjang tahun 2023 mencapai 463 kilo ons atau turun 37 persen dari tahun 2022 yang mencapai 731 kilo ons. Tren penurunan juga terjadi pada segmen penjualannya di mana pada tahun ini hanya mampu mencapai 455 kilo ons, sedangkan tahun 2022 mampu 703 kilo ons, turun 35 persen.

Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramlie menyatakan penurunan dipicu adanya berbagai tantangan seperti cuaca buruk, perubahan peraturan dan peningkatan biaya kepatuhan. Sepanjang tahun 2023, curah hujan yang cukup signifikan menyebabkan kerumitan terhadap operasi sehingga terjadi penurunan produksi.

“Pada tahun 2023, kami menghadapi berbagai tantangan seperti cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif dan peningkatan biaya kepatuhan. Kami harus menghadapi kondisi cuaca buruk dan kerumitan operasional akibat curah hujan yang memecahkan rekor sehingga membatasi produksi,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/3).

Kata Alexander, meski perusahaan berhasil mengeringkan dasar lubang tambang dengan lebih cepat, namun selama tujuh bulan pertama telah terjadi akumulasi lumpur yang signifikan akibat tingginya debit air.

“Ini berdampak pada kualitas, volume dan stabilitas bijih yang dikirim ke pabrik konsentrator,” ungkap Alexander.

Tantangan lainnya yang menurut dia mempengaruhi penurunan produksi tembaga maupun emas adalah tertundanya izin impor ban. Hal ini mengakibatkan terhentinya operasional yang tidak direncanakan dari Desember hingga Januari.

“Tantangan lainnya adalah tertundanya izin impor ban haul truck 793C sehingga mengakibatkan terhentinya operasional yang tidak direncanakan dari Desember hingga Januari,” beber dia.

Kendati demikian, perusahaan telah berhasil mencatatkan rekor operasi penambangan dengan output material tertinggi sejak batu hijau mulai beroperasi tahun 2000. Pada oktober 2023, AMMAN berhasil melampaui produksi bulanan sepanjang Sejarah Batu Hijau.

“Kuartal terakhir merupakan periode kinerja terkuat kami tahun 2023 di mana kami memproduksi kurang lebih 198 ribu metrik ton kering konsentrat tembaga, mewakili 36 persen dari produksi total tahun 2023,” jelasnya.

Pada kuartal I, produksi konsentrat AMMAN mencapai 139.360 metrik ton kering, Kuartal II 94.258 ton, Kuartal III 110.623 ton dan Kuartal IV mencapai 197.652 ton konsentrat kering.