Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang dan pemrosesan nikel yang teritegrasi, PT Trimegah Bangun Persada,Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menambah dua entitas baru. Perusahaan mengumumkan dua perusahaan barunya tersebut yakni PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM). Kehadiran dua perusahaan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan dalam memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Roy Arman Arfandy, Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) menjelaskan pembentukan kedua unit usaha ini merupakan langkah signifikan dalam strategi perusahaan dalam meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional. “Dengan mengolah sisa hasil produksi menjadi produk yang lebih bernilai, kami tidak hanya mengoptimalkan operasi kami, tetapi juga memperkuat komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan.ā€¯ungkap Roy Arman.
Untuk diketahui, PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) didirikan dengan fokus pada peningkatan praktik pengelolaan sisa hasil produksi. Entitas ini akan mengolah sisa hasil produksi dari proses HPAL, berupa tailing, menjadi barang-barang bernilai ekonomi, selaras dengan prinsip ekonomi sirkular. Dengan mengubah sisa hasil produksi menjadi produk bernilai tambah, PT BBS akan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan perusahaan dan efisiensi operasional.
Saat ini PT Halmahera Persada Lygend yang adalah anak perusahaan yang dimiliki langsung sebesar 45% oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk) akan menguasai 21.026 saham (kepemilikan 94,24%) di entitas baru ini. Sementara Hong Kong Blue Whale International Limited akan menguasai 1.285 saham atau setara 5,76% saham.
Sementara PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi kapur tohor atau quicklime. Ini merupakan salah satu bahan utama yang diperlukan untuk proses pemurnian bijih nickel kadar rendah menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL). Unit usaha baru ini bertujuan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi pasokan bahan utama, sehingga mendukung proses produksi dan efektivitas operasional secara keseluruhan. Di perusahaan baru ini PT Trimegah Bangun Persada Tbk akan menguasai 4.040 saham atau kepemilikan 40% saham. Sedangkan Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 6.060 saham atau setara 60%.