Beranda Tambang Today J Resources Berhasil Lakukan Penawaran Umum Obligasi Tahap IV

J Resources Berhasil Lakukan Penawaran Umum Obligasi Tahap IV

Jakarta, TAMBANG – Dalam industri pertambangan dikenal konsep lima pilar yang satu sama lainnya tidak bisa dipisahkan tetapi saling menguatkan. “Ada lima pilar utama yaitu permodalan atau finansial, teknologi, manusia (SDM), regulasi atau kepastian hukum, dan aspek sosial,” demikian kata Direktur Utama PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) Edi Permadi.

 

Industri pertambangan dikenal sebagai salah satu industri padat modal dimana setiap tahapan kegiatan membutuhkan dana yang cukup besar. Mulai dari kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan data yang detail terkait komoditi yang akan ditambang, sampai pada kegiatan operasi produksi, pengolahan dan pemurnian.

 

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan ini, perusahaan bisa menggunakan dana yang bersumber dari kas internal tetapi juga dari pihak ketiga termasuk lewat penerbitan Obligasi. Terkait dengan ini, pada tanggal 30 April 2020, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“PSAB”) berhasil melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap IV (“Obligasi”).

 

Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, yaitu sebesar Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun.  Obligas ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 6 Mei 2020.

 

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 6 Agustus 2020. Sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus dengan pelunasan Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 6 Mei 2023. Pelunasan Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

 

Dana dari Obligasi tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan digunakan oleh PT J Resources Nusantara, anak perusahaan PSAB, untuk modal kerja dalam rangka mendukung operasional grup PSAB, meliputi antara lain pembayaran kepada konsultan-konsultan yang ditunjuk oleh PSAB dan/atau anak perusahaan PSAB sehubungan dengan kegiatan operasional grup PSAB, termasuk namun tidak terbatas pada bidang geologi, geotek, dan/atau metalurgi, karyawan dan pemasok serta pembayaran bunga.

 

Selain aspek finansial, pilar penting di Industri pertambangan adalah teknologi, SDM, kepastian hukum dan aspek sosial. Setelah kegiatan eksplorasi kegiatan akan mengarah ke uji metalurgi sampai ke tahapan menentukan pilar kedua yaitu teknologi pengolahan apa yang tepat dari sisi teknis, ekonomis dan lingkungan.

 

Kemudian pilar berikutnya adalah sumber daya manusia. Selama ini industri pertambangan di Indonesia juga dikenal padat karya. Kegiatan pertambangan masih melibatkan banyak tenaga kerja. Bagi perusahaan tambang, tenaga kerja merupakan aset yang paling berharga yang harus dikelola dengan baik.

 

Sumber Daya Manusia sangatlah penting dalam kondisi Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini. SDM adalah aset utama Produksi, dan harus dijaga agar tetap sehat dengan berbagai upaya Safety dan Industrial Hygiene utamanya melawan Covid 19. Selain dari itu tantangan terbesar adalah mengikuti protokol PSBB dalam keberlangsungan operasi tambang dalam hal angkutan karyawan dan protokol karantina di setiap daerah.

 

Semua hal tersebut harus sejalan dengan semua aturan yang berlaku. Itulah pilar keempat. “Industri ini dipagari oleh banyak aturan dan bahkan dari lintas lembaga dan kementerian. Semuanya harus dijalankan oleh perusahaan tambang,”tandas Edi.

 

Dan pilar kelima yang juga penting adalah aspek sosial kemasyarakatan. Di saat Pandemi Covid-19, perusahaan tambang juga dituntut untuk terlibat dalam upaya bersama mengatasi pandemi ini. Diantaranya melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

 

“Kegiatan Corporate Social Responsibility atau Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang selama ini konteksnya lebih ke sisi sosial dan ekonomi, akan diarahkan untuk membangun kesehatan masyarakat untuk dapat keluar dari pandemi ini. Ini menjadi kerja kita bersama”,tutup Edi Permadi.