Beranda ENERGI Kelistrikan Kawasan Industri Batulicin Butuh Listrik Hingga 2.650 MW.

Kawasan Industri Batulicin Butuh Listrik Hingga 2.650 MW.

Jakarta – TAMBANG. Direktorat Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian mengklaim, kebutuhan listrik di kawasan industri Batulicin, Kalimantan Selatan mencapai 2.650 Megawatt. Kawasan seluas 530 hektar ini akan dikembangkan menjadi sentral pengembangan industry besi dan baja.

 

“Saya sedang kembangkan database industri jadi bisa tahu pasti pola pengembangan industri ke depan. Ini nanti memuat lengkap mulai kebutuhan BBM, energi, bahan baku, listrik, pola SDM yang ada, dan lainnya,” ujar Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian , Harjanto di Jakarta, seperti yang dikutip Bisnis.com, Rabu (28/1).

 

Industri utama penarik investasi di Batulicin dikembangkan PT Meratus Jaya Iron and Steel. Perseroan ini merupakan usaha patungan (joint venture) antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Antam (Persero) Tbk.

 

Sedangkan total kebutuhan dari 15 kawasan industri yang dikembangkan Kementerian Perindustrian hingga lima tahun mendatang membutuhkan listrik sebesar 11.064 mw. Jumlah tersebut berasal dari 13 kawasan industri di luar Pulau Jawa yang menjadi prioritas dalam quick wins Perindustrian. Dua lainnya berlokasi di Jawa, yakni di Gresik (Jawa Timur) dan di Demak (Jawa Tengah).

 

Sementara, kawasan industri yang kebutuhan listriknya diperkirakan paling sedikit adalah Sayung (Jatengland) di Demak, Jawa Tengah sejumlah 42 MW. Fokus industri di wilayah ini adalah aneka industri padat karya dengan total luas lahan 300 hektare.