Beranda Mineral Kecelakaan Kembali Menimpa Freeport Indonesia

Kecelakaan Kembali Menimpa Freeport Indonesia

Jakarta – TAMBANG. Sebuah kecelakaan kembali menimpa PT Freeport Indonesia. Kali ini, peristiwa nahas terjadi pada sebuah bus yang mengangkut 58 orang karyawan ke lokasi pertambangan di Timika, Papua. Beruntung, tak ada korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

 

“Bus tersebut tengah melakukan transit di tengah perjalanan dari Tembagapura menuju Timika,” ujar Riza Pratama, juru bicara PT Freeport Indonesia, Minggu (13/9).

 

Peristiwa kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut terjadi pada Sabtu (12/9) pagi, sekitar pukul 08.00 WIT. Bus yang mengangkut karyawan saat konvoi pertama dengan jadwal keberangkatan pukul 07.00 dari Tembagapura itu terbalik di Mile 55 area jalan milik Freeport. Bus Shift Day Off (SDO) bernomor 140-0330 itu dikemudikan oleh Khoerul Mawahib.

 

Ketika bus melintas di Mile 56, pengemudi berkendara dengan menggunakan gigi 5 dan bus sudah mulai terasa oleng. Memasuki Mile 55, pengemudi mencoba menginjak pedal rem dan menarik tuas rem tangan, namun bus tidak dapat berhenti karena kondisi jalan yang menurun dan licin. Pengemudi pun memutar setir ke arah kanan dengan maksud menghentikan laju kendaraan, namun bus justru terbalik.

 

Petugas keselamatan dan anggota kepolisian dari Polsek Kuala Kencana tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 08.30 WIT. Evakuasi korban segera dilakukan, dan menyusul olah TKP untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Dua jam kemudian, posisi bus yang melintang di badan jalan sudah berhasil dipindahkan, sehingga lalu lintas pun bisa kembali normal.

 

“Seluruh penumpang kemudian menjalani pemeriksaan lebih lanjut di RS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana. Beberapa penumpang mengalami luka ringan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” Riza menegaskan.

 

Dari ke-38 korban kecelakaan, hanya 1 orang yang harus menjalani rawat inap karena luka robek pada batang hidung.

 

“Sesuai dengan prosedur, kami telah melaporkan hal ini kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami dan saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab dari insiden ini, bekerjasama dengan otoritas setempat,” tambahnya.