Beranda Tambang Today Kembali Beroperasi, Gag Nikel Tegaskan Komitmen terhadap Kelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, dan...

Kembali Beroperasi, Gag Nikel Tegaskan Komitmen terhadap Kelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keberlanjutan

Gag Nikel
Ilustrasi: Menteri Bahlil di Kawasan Tambang Gag Nikel. Sumber: Kementerian ESDM.

Jakarta, TAMBANG – Setelah sempat menghentikan kegiatan operasional pada Juli lalu, PT Gag Nikel kini resmi kembali beroperasi berdasarkan surat keputusan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM. Keputusan tersebut sekaligus menandai dimulainya kembali aktivitas produksi perusahaan nikel yang beroperasi di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Senior Manager Corporate Secretary PT Gag Nikel, Mustajir, menjelaskan bahwa pengaktifan kembali operasi perusahaan diterbitkan pada 3 September 2025 oleh Dirjen Minerba. Langkah ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap proses audit lingkungan yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

“Audit lingkungan perlu dilakukan dalam kondisi perusahaan beroperasi. Saat ini kami sudah mulai kembali berproduksi, meski belum 100 persen karena masih ada proses pengadaan kontraktor dan alat berat yang sempat didemobilisasi saat penghentian sementara,” ujar Mustajir saat ditemui di Jakarta, dikutip Selasa (28/10).

Mustajir menambahkan, proses audit lingkungan tersebut masih berlangsung seiring dengan kembali beroperasinya Gag Nikel. Ia menjelaskan bahwa audit lingkungan oleh KLH hanya dapat dilakukan ketika perusahaan berada dalam kondisi aktif beroperasi.

“Pengaktifan ini juga dalam rangka mendukung audit lingkungan yang sedang berjalan dari Kementerian Lingkungan Hidup, karena audit hanya dapat dilakukan ketika perusahaan beroperasi. Namun demikian, perusahaan menegaskan tidak ingin mendahului hasil resmi dari proses audit yang sedang dilakukan.” jelasnya.

Gag Nikel sendiri telah beroperasi jauh sebelum Kabupaten Raja Ampat resmi terbentuk sebagai Kawasan Geopark Nasional maupun Global. Wilayah kerja perusahaan juga tidak termasuk dalam kawasan konservasi laut maupun Geopark Raja Ampat. Pulau Gag sendiri berjarak sekitar 42,9 kilometer dari Pianemo dan merupakan salah satu pulau terluar yang berbatasan langsung dengan wilayah Halmahera.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Gag Nikel tetap berkomitmen terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), perusahaan fokus pada peningkatan kemandirian warga di sektor pertanian dan perikanan.

“Dulu sayur-mayur harus didatangkan dari Sorong. Sekarang masyarakat sudah bisa memenuhinya sendiri. Nelayan pun bisa menjual hasil tangkapan mereka ke perusahaan dengan biaya yang lebih efisien,” ungkapnya.

Atas berbagai inisiatif sosial, ekonomi dan lingkungan, PT Gag Nikel selama dua tahun berturut-turut menerima Tamasya Award (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) dari Kementerian ESDM.

Tahun ini, perusahaan meraih Penghargaan Subroto Award 2025 untuk kategori Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terinovatif Komoditas Mineral, subkategori Pemberian Kesempatan kepada Masyarakat Setempat untuk Berpartisipasi dalam Pengelolaan Lingkungan dan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang Berkelanjutan.

“Kami memaknai penghargaan ini sebagai bentuk motivasi. Apa yang kami rencanakan dan implementasikan di bidang pemberdayaan masyarakat ternyata mendapat perhatian dan penilaian objektif dari pemerintah melalui tim independen. Ini menunjukkan bahwa upaya kami nyata meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutur Mustajir.

Ia menegaskan bahwa visi PT Gag Nikel adalah menjadi perusahaan pertambangan berskala global yang berwawasan lingkungan. Komitmen tersebut, kata dia, bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan melalui praktik pertambangan yang patuh terhadap seluruh regulasi.

“Kami percaya capaian produksi dan pelestarian lingkungan adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Selama empat tahun berturut-turut kami memperoleh penghargaan PROPER, salah satunya dengan peringkat Hijau, sebagai bukti kepatuhan terhadap pengelolaan lingkungan,” jelasnya.

Mustajir juga mengajak publik dan media untuk menilai isu-isu lingkungan secara objektif berdasarkan data yang valid.

“Kami tidak memandang pemberitaan negatif sebagai hujatan, tetapi sebagai momentum introspeksi. Kami terbuka bagi siapa pun yang ingin melihat langsung kondisi di lapangan,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Mustajir menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.

“Bagi kami, keberlanjutan lingkungan adalah keberlanjutan generasi. PT Gag Nikel akan terus menjaga keseimbangan antara target produksi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.