Beranda Tambang Today Kembali Gelar Media Gathering, PAMA Group Ajak Wartawan Lepas Tukik

Kembali Gelar Media Gathering, PAMA Group Ajak Wartawan Lepas Tukik

Maratua, Berau,- Perusahaan kontraktor pertambangan terbesar Indonesia PT Pamapersada Nusantara (PAMA) kembali menggelar Media Gathering. Kali ini event yang merupakan bagian dari program keberlanjutan dan komunikasi eksternal dilaksanakan di Pratasaba Resort, Pulau Maratua  dan Pulau Sangalaki, Kalimantan Timur. Dua tempat yang sangat eksotik di Kalimantan Timur.

Bagi PAMA Group, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi antara perusahaan dan awak media, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan kampanye bersama untuk pelestarian satwa liar. Semangat yang juga menjadi bagian tak terpisahkan dari visi keberlanjutan PAMA Group. Oleh karenanya tema kegiatan kali ini, “Together for Wildlife: Advancing Green Sustainability with PAMA”.  Tema yang juga merefleksikan tekad PAMA dan anak perusahaannya dalam menjalin kolaborasi erat dengan media sekaligus memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Abdul Nasir Maksum, Direktur PT Pamapersada Nusantara Abdul Nasir dalam sambutannya menekankan pentingnya peran media dalam mendukung keberlanjutan industri tambang dan konservasi. “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan media bukan hanya soal membangun citra, tetapi juga membangun masa depan. Melalui kemitraan ini, kami bisa bersama-sama menyuarakan isu keberlanjutan, termasuk perlindungan satwa liar, yang menjadi salah satu concern utama PAMA Group saat ini,” tegasnya.

 Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan dukungan para jurnalis yang selama ini secara konsisten memberitakan berbagai kegiatan sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh PAMA dan anak perusahaannya.

Dalam kegiatan ini, selain menyimak presentasi dari anak usaha PAMA Group terkait kegiatan sosial dan lingkungan, para awak media juga diajak dalam kegiatan pelepasan tukik (anak penyu hijau) di pantai Pulau Sangalaki. Pulau yang dikenal sebagai salah satu habitat penting penyu hijau (Chelonia mydas) di Asia Tenggara namun kini menghadapi berbagai ancaman dari perubahan iklim, polusi laut, dan aktivitas manusia.

Untuk diketahui, Tukik merupakan satwa langka dan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta masuk dalam daftar Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).

Puluhan tukik dilepas langsung oleh peserta media gathering sebagai simbol kepedulian terhadap keberlangsungan spesies yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Maidi Irvan, CSR Dept Head PAMA, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program Wildlife Conservation yang telah dijalankan PAMA secara konsisten di berbagai wilayah operasional. “Pelepasan tukik ini bukan hanya kegiatan simbolik, tapi menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan yang kami bangun bersama para mitra, termasuk BKSDA. Kami ingin menjadikan konservasi sebagai budaya dan akan menjadi sesuatu yang berkelanjutan (sustainable),” terang Maidi.

Di kesempatan ini, kepada awak media juga disampaikan berbagi pengalaman dari anak perusahaan PAMA terkait kegiatan CSR dan kepedulian pada lingkungan. Beberapa anak usaha yang menyampaikan presentasi adalah PT Kalimantan Prima Persada, PT Energia Prima Nusantara, dan PT Tuah Turangga Agung. Masing-masing perusahaan ini memiliki inisiatif dalam hal konservasi dan pengelolaan lingkungan. Setiap unit menyampaikan pencapaian serta tantangan dalam mengintegrasikan praktik bisnis berkelanjutan di wilayah operasional masing-masing.

Kemudian ada juga satu sesi yang menyajikan sharing dari seorang jurnalis lingkungan yang membahas teknik peliputan konservasi alam, pentingnya etika jurnalistik dalam isu lingkungan, serta membangun narasi perubahan yang berdampak.

PAMA menyadari bahwa keberhasilan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan industri hanya mungkin tercapai melalui kolaborasi jangka panjang. PAMA Group bersama seluruh anak perusahaannya terus memperkuat sinergi, baik dengan media, masyarakat, maupun lembaga pemerintahan.