Beranda Asosiasi Ketua Umum ASPINDO: Usaha Jasa Pertambangan Berpeluang Moncer di Tahun 2024

Ketua Umum ASPINDO: Usaha Jasa Pertambangan Berpeluang Moncer di Tahun 2024

ASPINDO

Jakarta, TAMBANG – Ketua Umum Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Frans Kesuma menyampaikan prospek usaha jasa pertambangan akan semakin moncer dan punya peluang menarik di tahun 2024. Hal tersebut disampaikannya dalam Business Gathering ASPINDO di Jakarta, Senin (22/1).

“Pada tahun 2024, industri pertambangan di Indonesia memiliki peluang yang menarik seiring dengan upaya hilirisasi industri dari pemerintah,” ujar Frans Kesuma.

Menurut Presiden Direktur PT United Tractors Tbk ini, program hilirisasi dan industrialisasi yang sedang menggeliat turut mendorong perusahaan jasa tambang batu bara untuk berekspansi ke sektor mineral, contohnya nikel. Mereka juga tak jarang melakukan terobosan revolusioner dengan merambah ke bisnis energi baru dan terbarukan (EBT).

“Sejumlah perushaaan jasa pertambangan non mineral mulai membidik pertambangan sektor mineral karena melihat prospek bisnis yang jelas. Dapat terlihat dari ekspansi perusahaan pertambangan ke energi terbarukan dan mineral seperti nikel,” beber Frans.

Frans menilai, ekspansi yang tengah dilakukan sejumlah badan usaha tersebut tidak lepas dari nasib batu bara yang tidak pasti, meski masih menjadi sumber energi utama.

“Hal ini menunjukkan rencana jangka panjang yaitu dengan melakukan diversifikasi bisnis dapat menjadi tren atau solusi dalam melirik peluang dan menghadapi tantangan di sektor pertambangan,” jelas dia.

“Oleh karena hal tersebut, diharapkan dalam acara Business Gathering ASPINDO 2024 ini dapat memberikan wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi, bertukar informasi dan mencari solusi bersama guna mendukung pertumbuhan keberlanjutan industri jasa pertambangan di Indonesia,” tuturnya.

Terkait tantangan, Frans menjelaskan tidak akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumunya seperti kelangkaan ban alat berat, penggunaan Biodiesel 35 (b35) dan bahkan Biodiesel 40 (B40).

“ASPINDO juga mengakui adanya tantangan seperti yang telah atau masih dialami seperti keterbatasan pasokan ban alat berat. Juga kelanjutan program biodiesel b35-b40. Tentu saja hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya potensi gangguan dalam kelangsungan proses produksi di industri pertambangan,” tandasnya.

Sebagai informasi, Business Gathering ASPINDO tahun ini mengangkat tema ‘Prospek Industri Pertambangan dan Jasa Pertambangan Tahun 2024: Peluang dan Tantangan yang Dihadapi’. Turut hadir sebagai pembicara, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif dan Ketua Indonesia Mining Energi Forum (IMEF), Singgih Widagdo.