Beranda Batubara Kinerja Garda Tujuh Buana Terkendala Cuaca

Kinerja Garda Tujuh Buana Terkendala Cuaca

Lokasi penambangan batu bara PT Garuda Tujuh Buana, Tbk di Pulau Bunyu, Provinsi Kalimantan Utara

Jakarta – TAMBANG. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) adalah salah satu perusahaan tambang batu bara yang tahun ini mengeluhkan berbagai kendala atas kinerja usaha yang kurang cemerlang. Salah satu permasalahan terkait faktor cuaca, dengan curah hujan yang tinggi. Selain itu penerapan aturan  ET (Eksportir Terdaftar)  pada bulan Agustus 2014 dan keadaan industri batubara yang tidak menentu juga menjadi perhatian tersendiri bagi perseroan.

 

Sederet keluhan itu disampaikan dalam dokumen paparan publik yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/12). Dokumen itu pun menyebut produksi batu bara hingga September 2014 sudah mencapai 1.565.230 MT, naik dari 1.124.372 MT yang tercatat di bulan Juni 2014. Kemudian, volume penjualan hingga bulan September dilaporkan sebesar 1.828.283 MT, dengan nilai US$24,6 juta.

 

Perseroan sendiri mempunyai beberapa rencana untuk menunjang kinerjanya, antara lain dengan meningkatkan dan mempeluas lahan produksi batubara, serta diversifikasi pelanggan. Strategi lain adalah dengan mengurangi siklus waktu untuk pengangkutan, meningkatkan operasi jetty dan meningkatkan kapasitas dari 800 MT per jam sampai 1000 MT per jam, serta menambahkan pelanggan lokal memenuhi kewajiban pasar domestik (DMO). Perusahaan juga akan mencari peluang di luar negeri, sebagai bentuk investasi strategis melalui akuisisi tambang batu bara. Garda Tujuh Buana juga menerapkan metode Declining Balance Method untuk menjaga kesinambungan dan pengelolaan arus kas serta biaya amortisasi,