Beranda CSR Kolaborasi Sanggar Tari Binaan Gag Nikel Sabet Trofi Emas Festival Seni Internasional

Kolaborasi Sanggar Tari Binaan Gag Nikel Sabet Trofi Emas Festival Seni Internasional

Jakarta, TAMBANG – Kabar menggembirakan datang dari Singapura. Kolaborasi dua sanggar seni Indonesia berhasil mencuri perhatian panggung internasional.

Sanggar Pilar Budaya Jakarta berkolaborasi dengan Sanggar Seni Mbilin Kayam Raja Ampat, binaan PT Gag Nikel. Keduanya sukses meraih medali emas di ajang Asia Arts Festival (AAF) 2025.

Festival ini digelar di Kreta Ayer People’s Theatre dan diikuti puluhan delegasi dari berbagai negara Asia. Ajang ini sudah eksis selama 12 tahun sebagai festival budaya bergengsi.

Penampilan kolaborasi Indonesia meraih skor tertinggi, yakni 95,5 poin. Mereka juga dinobatkan sebagai penampil terbaik dengan kategori best performance.

Tarian bertema Mutiara Raja Ampat dipilih untuk mewakili kisah alam dan budaya Papua Barat Daya. Gerakan para penari menceritakan keindahan laut, hutan, dan kehidupan masyarakat adat.

Sebanyak 50 penari ambil bagian di panggung, termasuk 35 penari dari Pilar Budaya Jakarta. Penampilan mereka dikombinasikan dengan musik tradisional Papua Barat Daya yang ritmis.

Kostum etnik dengan motif Papua Barat Daya serta hiasan kepala khas burung Cenderawasih menambah keindahan visual. Tata lampu dan panggung mendukung gerak tari menjadi lebih bertenaga.

Tepuk tangan panjang menggema memenuhi teater ketika penampilan ditutup dengan formasi megah. Para juri pun tak ragu memberi nilai tertinggi untuk tim Indonesia.

Didukung Penuh PT Gag Nikel

Corporate Secretary, Legal & External Relation Senior Manager PT Gag Nikel, Mustajir yang turut hadir mendampingi rombongan penari, menyampaikan kebanggaan atas prestasi ini.

“Hasil yang luar biasa berhasil diraih oleh Sanggar Seni Mbilin Kayam yang berkolaborasi dengan Pilar Budaya Jakarta pada ajang Asia Arts Festival 2025 di Singapura,” ungkap Mustajir melalui keterangan resminya, Minggu (20/7).

Ia menambahkan, kemenangan ini menjadi bukti seni Papua Barat Daya mampu tampil sejajar di level internasional. Mustajir juga menegaskan bahwa prestasi ini lahir dari pembinaan berkelanjutan.

Selain itu, Legal & Community Development Manager PT Gag Nikel, Ruddy Sumual, juga memberikan apresiasi. Ia menyoroti arti penting kemenangan ini bagi citra Papua Barat Daya.

“Nilai 95,5 itu adalah yang tertinggi di antara semua peserta. Mereka berhasil mengalahkan perwakilan dari berbagai negara, termasuk Singapura sebagai tuan rumah. Ini bukan hanya kemenangan dalam kompetisi, tapi kemenangan budaya kita,” kata Ruddy Sumual.

Menurutnya, keberhasilan ini menegaskan kualitas karya seni anak muda Papua Barat Daya. Ia berharap akan lahir lebih banyak generasi yang bangga berkarya di jalur budaya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Sanggar Pilar Budaya, Ita Sutarto menilai, kolaborasi ini bukti nyata sinergi antar daerah untuk membawa budaya lokal mendunia.

Menurut Ita, gelar emas ini hanyalah permulaan. Ia optimistis karya seni Papua Barat Daya akan makin sering tampil di pentas internasional.

Ajang Asia Arts Festival diharapkan membuka peluang diplomasi budaya yang lebih luas. Seni menjadi jembatan mengenalkan Raja Ampat, bukan hanya lewat wisata bahari, tapi juga melalui warisan budayanya.

Dengan kemenangan ini, generasi muda Papua Barat Daya semakin didorong untuk bangga pada budaya sendiri. Seni tradisi tetap hidup jika dijaga, dikembangkan, dan diwariskan lintas generasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini