Beranda Tambang Today Konversi Motor BBM ke Listrik, Pemerintah Hemat Rp 32,7 Miliar Per Tahun

Konversi Motor BBM ke Listrik, Pemerintah Hemat Rp 32,7 Miliar Per Tahun

Jakarta, TAMBANG – Program percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) akan menghemat anggaran hingga Rp 32,7 miliar per tahun. Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana.

“Dari sisi pemerintah ada penghematan 32,7 miliar per tahun,” ucap Rida dalam konferensi pers di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Senin (6/3).

Di sisi penggguna, Rida menyebut ada penghematan cost sebesar Rp 2,7 juta per tahun. Angka tersebut berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukannya.

“Tujuan konversi ini adalah amanah Perpres untuk percepatan, jauhnya kita ingin menciptakan ekosistem KBLBB dan manfaatnya juga sudah diidentifikasi. Pada sisi konsumen, perhitungan kita paling tidak 2,7 juta per tahun, bisa hemat dari sisi pengguna,” imbuhnya.

Manfaat konversi motor berbahan bakar fosil ke elektrik juga bakal menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 0,03 juta ton per tahun. Hal lainnya adalah membuka pekerjaan baru seperti bengkel-bengkel khusus konversi di seluruh daerah.

“Karena kita mengurangi konsumsi BBM, maka di perkotaan akan mengurangi emisi GRK sekitar 0,03 juta ton per tahun dari motor. Akan menciptakan lapangan kerja baru, di antaranya ada bengkel-bengkel khusus konversi di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Kendati begitu, Mantan Dirjen Ketenagalistrikan ini menyampaikan bahwa akan ada penambahan konsumsi listrik sebesar 15,2 giga wat per hour (GWh) dalam program tersebut.

“Dari sisi lain, karena kita beralih dari BBM ke baterai, membutuhkan listrik maka akan ada tambahan konsumsi listrik sebesar 15,2 GWh per tahun,” imbuh dia.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan program percepatan KBLBB ini akan berlaku pada 20 Maret 2023. Dia menyebut subsidi akan diberikan kepada produsen yang sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri minimal 40 persen.

“20 Maret program ini sudah bisa jalan. Kalau mobil baru ada 2, Hyundai dan Wuling. kalau motor ada 3, Volta, Gesits dan Selis,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.