Jakarta, TAMBANG – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) mengapresiasi investasi perusahaan nikel terintegrasi, Ceria Group yang berstatus sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) yang juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas), memainkan peran penting dalam mendukung program hilirisasi mineral sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan Pemprov Sultra ini ditunjukkan dalam kunjungan kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tenggara ke lokasi proyek Smelter ‘Merah Putih’ Ceria yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada 23 Januari 2025.
Kunjungan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, yang didampingi Kepala Dinas ESDM, Andi Azis, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu, Parinringi, dan sejumlah Kepala Dinas dari berbagai Satuan Perangkat Kerja Daerah (SPKD) Sulawesi Tenggara lainnya. Rombongan Forkopimda Sultra juga disertai oleh Penjabat (Pj) Bupati Kolaka, Muhammad Fadlansyah, M.Si, beserta jajaran pimpinan dinas di lingkup Kabupaten Kolaka.
Adapun dalam kunjungan tersebut, rombongan Forkopimda Sultra beserta jajaran pemerintah daerah Kabupaten Kolaka mengunjungi berbagai fasilitas strategis milik Ceria, termasuk business process showcase, fasilitas Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) atau Smelter ‘Merah Putih’, area pengembangan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL), area pertambangan dan pelabuhan, power supply & supporting facilities, area Barge Mounted Power Plant (BMPP), dan lain-lain.
Dalam sambutannya, Asrun Lio, selaku Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi penerapan Good Mining Practices dan komitmen kuat Ceria Group terhadap prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) dalam pengembangan investasi hilirisasi di Indonesia. Ia juga terkesan dengan pembangunan proyek Smelter ‘Merah Putih’ Ceria yang sebentar lagi akan segera beroperasi di April 2025, serta berharap proyek ini menjadi simbol kemandirian energi dan keberlanjutan industri pertambangan nasional.
PPA Targetkan Overburden Removal (OB) 420 Juta Bcm di Tahun 2025
“Proyek Smelter ‘Merah Putih’ Ceria tidak hanya sejalan dengan program hilirisasi mineral yang dicanangkan pemerintah, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal. Hal ini terlihat dari penyediaan lapangan kerja yang luas dan peningkatan infrastruktur daerah. Progres pembangunannya sangat menggembirakan dan berjalan sesuai rencana. Bahkan, fasilitas pendukungnya kini hampir selesai sepenuhnya,” ungkap Asrun, dilansir Selasa (28/1).
Hal senada disampaikan oleh Muhammad Fadlansyah, selaku Pj Bupati Kolaka, yang mengapresiasi kontribusi Ceria Group dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Keberadaan Ceria di Kolaka sangatlah berarti. Selain menyerap tenaga kerja lokal, Ceria juga secara konsisten menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama, Yusram Rantesalu, menegaskan komitmen Ceria dalam memastikan penyelesaian proyek strategis Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA, yang akan menghasilkan Ferronickel dengan kadar 22%.
“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu pada April 2025 untuk Project Commercial Operation Date (PCOD). Ini merupakan bagian dari kontribusi kami terhadap pembangunan nasional, khususnya di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara,” imbuhnya.
Yusram juga menambahkan bahwa sebagai salah satu kontributor pemasukan pendapatan negara, Ceria telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan signifikan dalam berbagai jenis pajak, baik untuk pusat maupun daerah, serta kontribusi melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) termasuk royalti. Dalam lima tahun terakhir, total kontribusi pajak Ceria meningkat sebesar 147% dari sekitar Rp150 miliar di tahun 2020 menjadi lebih dari Rp 300 miliar di tahun 2024.
“Ceria secara konsisten menjadi Wajib Pajak Kontribusi Terbesar kategori perusahaan pertambangan swasta di wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara sejak tahun 2021 hingga 2023. Hal ini menegaskan peran perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat lokal. Peran Ceria juga sangat berdampak dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Wolo dengan tidak adanya tingkat miskin ekstrem,” tambahnya.
Terkait dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal, Djen Rizal selaku Direktur Corporate Affairs PT Ceria Nugraha Indotama mengungkapkan bahwa Ceria senantiasa mengikuti prosedur perekrutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Penyerapan tenaga kerja lokal sampai saat ini telah mencapai lebih dari 65% dari total tenaga kerja yang direkrut. Ini membuktikan komitmen Ceria untuk memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah lingkar tambang, sehingga memberikan dampak nyata bagi peningkatan perekonomian lokal. Kami juga memiliki program unggulan yaitu Operational Smelter Development Program (OSDP), yang dirancang khusus untuk pengembangan tenaga kerja lokal agar mampu mengisi posisi strategis dalam operasional smelter,” tambahnya.
Djen juga menyampaikan bahwa kunjungan Forkopimda Sultra dan Kabupaten Kolaka ini mencerminkan hubungan dan kolaborasi yang baik antara perusahaan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Kolaka. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan dan stakeholder demi kesuksesan proyek Smelter ‘Merah Putih’ Ceria, yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat dan mempercepat pembangunan wilayah Kabupaten Kolaka.
“Kolaborasi yang harmonis antara Ceria dengan pemerintah dan stakeholder menjadi kunci utama dalam merealisasikan proyek Smelter ‘Merah Putih’. Kami optimis bahwa keberhasilan proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor industri. Ini adalah komitmen kami untuk terus berkontribusi bagi negeri,” tutup Djen Rizal.