Beranda Korporasi Lawan Produk Palsu, 3M Indonesia Lakukan Kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit

Lawan Produk Palsu, 3M Indonesia Lakukan Kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit

Jakarta-TAMBANG. Produk palsu sudah masuk ke hampir semua aspek tidak terkecuali produk untuk safety. Ini yang ditemukan 3M Indonesia, sebuah perusahaan penyedia produk dan layanan yang mampu melayani kebutuhan beragam pasar. Bahkan produk yang menjadi andalan pun dipalsukan dan beredar di Indonesia. Berangkat dari keprihatinan inilah, 3M menggalakan kampanye 3M Safe Guard Anti Counterfeit.

Audist Subekti, Business Director Infrastructure, Construction,Energy and Government Market 3M Indonesia menjelaskan bahwa perusahaannya sangat peduli dengan kesehatan dan keselamatan kerja masyarakat Indonesia.

“Kami berkomitmen turut menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman melalui produk-produk 3M yang telah terstandarisasi. Oleh karena itu menghadapi maraknya produk N995 Resiperator kami yang dipalsukan, kami melihat pentingnya sosialisasi dari sistem yang berkelanjutan untuk mencegah penggunaan produk-produk palsu,”kata Audist.

Perusahaan menurut Audist mengaku prihatin dengan fenomena maraknya produk palsu untuk alat-alat pengaman. Bahkan salah satu produk unggulan 3M dalam lini Personal Safety Division yakni N95 Resiperator pun tidak luput dari tindakan pemalsuan. “Fenomena ini akan berdampak pada pengurangan kualitas standarisasi dan berdampak pada peningkatan risiko kesehatan dan keselamatan pekerja,”ujar Audist.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan 3M Indonesia, pemalsuan atas produk perusahaanya cukup besar. Dan gerakan melawan produk palsu lewat kampanye 3M Safe Guard Anti Counter Feith ini merupakan gerakan yang dilakukan 3M di seluruh dunia. Hasilnya sudah mulai nampak salah satunya dengan berhasil menutup 3 pabrik yang menghasilkan produk 3M yang palsu. Ketiga perusahaan tersebut semuanya ada di Cina.

Di tempat yang sama, Direktur Pengawasan Norma K3, Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ir Amri Ak,MM mengakui angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Indonesia masih tinggi.
“Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran pengusaha dan karyawan akan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja,”jelas Amri.

Situasi ini semakin diperparah dengan kehadiran alat pelindung diri yang palsu. Amri pun menjelaskan bahwa pihaknya punya rencana untuk memanfaatkan balai latihan kerja di seluruh Indonesia sebagai pusat verifikasi atas alat pelindung diri.

Ia pun mendukung langkah 3M Indonesia untuk menanggulangi pemanfaatan alat pelindung diri palsu lewat Kampanye 3M safe Guard Anti Counterfait,”kata Amri.

Sementara Auditor Senior SMK3 dari PT Surveyor Indonesia, Sandly Anthony menegaskan bahwa pengusaha bertanggungjawab mengidentifikasi dan menyediakan APD sesuai standar yang ditetapkan untuk setiap tenaga kerja.

“Oleh karenanya pengusaha dan tenaga kerja perlu memperhatikan keaslian dan standar produk APD. Setiap produk yang digunakan harus mendapat sertifikasi, menandakan bahwa produk tersebut aman digunakan dan sesuai fungsinya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja,”kata Sandly.

Ia sebagai auditor pun mendukung langkah 3M dalam memerangi penggunaan produk palsu lewat Kampanye 3M Safe Guard Andi Counterfeit. “Ini membantu pengusaha dan tenaga kerja untuk tidak menggunakan produk palsu,”ungkapnya.