Beranda Mineral MBMA Laporkan Kenaikan Signifikan Produksi Nikel Saprolit dan Limonit hingga Kuartal III...

MBMA Laporkan Kenaikan Signifikan Produksi Nikel Saprolit dan Limonit hingga Kuartal III 2025

MBMA
Dokumentasi: Istimewa

Jakarta, TAMBANG – Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yaitu PT Merdeka Battery Materials (MBMA), mencatat kinerja operasional yang solid hingga Kuartal III 2025.

Melalui entitas usahanya, PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), perusahaan berhasil memproduksi nikel saprolit sebesar 2 juta ton, meningkat 89% dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, produksi nikel limonit tumbuh 51% menjadi 5,6 juta ton.

“Pada kuartal ini, tambang nikel SCM mencatat pertumbuhan tahunan yang signifikan, dengan produksi saprolit meningkat 89% dan limonit naik 51% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh kapasitas penambangan yang lebih besar serta efisiensi operasional yang lebih baik,” ujar Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/11).

Tambang SCM juga berhasil menekan biaya tunai dan meningkatkan margin, mencerminkan produktivitas yang lebih tinggi serta skala operasi yang semakin efisien. Capaian ini diraih meskipun perusahaan menghadapi penurunan harga jual rata-rata (ASP) saprolit dan limonit, serta kenaikan biaya royalti dan bahan bakar seiring penerapan kewajiban penggunaan bahan bakar B40.

“SCM juga berhasil menekan biaya tunai dan meningkatkan margin, mencerminkan produktivitas yang lebih tinggi dan skala operasi yang lebih efisien, meskipun harga jual rata-rata (“ASP”) saprolit dan limonit menurun, serta adanya kenaikan biaya royalti dan bahan bakar akibat kewajiban penggunaan bahan bakar B40,” jelasnya.

Teddy menyampaikan, pada kuartal ketiga ini, MBMA telah menandatangani perjanjian jangka panjang penjualan produk nickel matte dengan ketentuan yang menguntungkan yang mendasari keputusan strategis untuk melanjutkan produksi High-Grade Nickel Matte (HGNM) pada Kuartal IV 2025.

“Kinerja kuat pada kuartal ini mencerminkan peningkatan struktural yang telah kami lakukan di seluruh rantai nilai — mulai dari penambangan, logistik, hingga pengolahan. Kami terus memperbaiki efisiensi biaya per unit, memperluas kapasitas produksi bijih, serta mendorong kemajuan proyek hilirisasi HPAL dan AIM yang akan menjadi transformasi besar bagi MBMA dan industri bahan baku baterai Indonesia,” pungkasnya.