Beranda Korporasi Melesat,  PT Timah Bukukan Laba Rp 601 Miliar Sepanjang Kuartal I 2022

Melesat,  PT Timah Bukukan Laba Rp 601 Miliar Sepanjang Kuartal I 2022

Jakarta, TAMBANG – PT Timah Tbk hari ini mengumumkan Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2022. Pada kuartal pertama ini (Q1-2022),  perseroan berkode TINS tersebut berhasil membukukan laba sebesar Rp 601 miliar atau naik 5713% dibandingkan Kauartal I tahun 2021.

Selain disebabkan oleh melambungnya harga logam timah, kenaikan juga ditopang oleh efektifitas Perseroan dalam menekan biaya operasional.  

“Produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profit margin yang optimal tetap dapat dipertahankan”, kata Direktur Keuangan PT Timah , Krisna Sjarif, Rabu (18/5).

Krisna lantas menyampaikan bahwa, pada periode-periode kerja selanjutnya perseroan akan terus berusaha meningkatkan volume produksi agar bisa memenuhi target dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

“Kedepan Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan volume produksi, sehingga target produksi dapat tercapai sesuai RKAP,” jelasnya.

Pada Q1-2022 Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4.4 triliun atau naik 80% dibandingkan Q1-2021, dengan peningkatan kinerja laba operasi sebesar 575% menjadi Rp885 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp131 miliar.

Laba bersih Perseroan naik 5.713% menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode Q1-2021 sebesar Rp10 miliar. Naiknya profitabilitas Perseroan terlihat pula dari naiknya EBITDA sebesar 213% menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp347 miliar.

Posisi nilai aset Perseroan pada Q1-2022 sebesar Rp14.4 triliun atau turun 2% dibandingkan akhir tahun 2021 sebesar Rp14.7 triliun. Posisi liabilitas sebesar Rp7.4 triliun atau turun 12% dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp8.4 triliun, sedangkan posisi ekuitas naik 11% menjadi Rp7.0 triliun dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp6.3 triliun.

Posisi cash flow operasi Perseroan naik 111% menjadi Rp2.1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp0.9 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi pada Q1-2022 turun signifikan menjadi Rp3.7 triliun dari sebelumnya Rp5.1 triliun.

Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 44%, Current Ratio sebesar 153%, Gross Profit Margin sebesar 25%, Net Profit Margin sebesar 14%, Debt to Asset Ratio sebesar 26%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 53%.

Sementara itu kinerja Operasi, Produksi bijih timah pada Q1-2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton. Dari jumlah tersebut 35% atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 65% atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut. Produksi logam timah Q1-2022 turun sebesar 8% menjadi 4.820 Mton dari periode Q1-2021 sebesar 5.220 Mton.

Adapun penjualan logam timah tercatat sebesar 5.703 Mton atau turun sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton. Harga jual rerata logam timah pada Q1-2022 sebesar USD 43.946 per Mton atau naik signifikan 76% dibandingkan Q1-2021 sebesar USD 24.992 per Mton.