Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Muhammadiyah bakal mendapatkan konsesi tambang yang berkualitas sebagaimana yang sudah diterima Nahdlatul Ulama (NU).
“Yang harus kita kasih itu (konsesi tambang) yang bagus, jangan sampai yang jelek. Kalau yang kurang bagus, sayanya juga gak adil juga dong. Kan NU juga bagus, Muhammadiyah juga harus bagus,” ucap Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia kepada awak media di Gedung ESDM, Jakarta, Selasa (22/7).
Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya pernah menawarkan area konsesi bekas tambang batu bara milik PT Adaro Indonesia untuk digarap oleh Muhammadiyah. Namun, setelah timnya melakukan pengecekan langsung ke lapangan, konsesi tersebut dinilai belum sesuai atau kurang cocok untuk Muhammadiyah.
“Kita dorong ke eks Adaro, tapi setelah dicek, data yang sementara yang masuk ke saya agaknya harus pendalaman dulu, kan sudah lama,” imbuh Menteri Bahlil.
Menurut Menteri Bahlil, pemberian konsesi terbaik kepada organisasi keagamaan merupakan bagian dari komitmen pemerintah sejak wacana ini pertama kali digulirkan. “Niat baik kita itu sejalan dengan apa yang kita eksekusi,” tegasnya.
NU telah memperoleh konsesi pertambangan di Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang merupakan bekas area tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Mengacu pada data Minerba One Data Indonesia (MODI), luas lahan konsesi tersebut mencapai 26.908 hektare dengan status Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada tahap kegiatan eksplorasi.
Baca juga: Bahlil Serahkan Dokumen 18 Proyek Prioritas Hilirisasi ke Danantara