Beranda CSR Mifa Bersaudara dan Unsyiah Resmikan Laboratorium Perencanaan Tambang

Mifa Bersaudara dan Unsyiah Resmikan Laboratorium Perencanaan Tambang

Jakarta, TAMBANG – PT Mifa Bersaudara  (MIFA), perusahaan tambang batu bara di Aceh Barat, dan Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan serah terima sekaligus peresmian Laboratorium Perencanaan Tambang. Acara berlangsung di Fakultas Teknik, Jurusan Pertambangan Rabu, (05/10).

Peresmian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Mifa Bersaudara, Ricky Nelson, Komisaris Independen Mifa Slamet Haryadi, bersama Rektor Unsyiah, Marwan Serta Dekan Fakultas Teknik Unsyiah, Alfiansyah Yulianur BC.

Direktur Utama MIFA, Ricky Nelson mengaku senang bisa melakukan kolaborasi dengan USK. Pihaknya ingin terus berkontribusi untuk sumber daya manusia Aceh, terutama lewat pendidikan.

“Kami berharap, mahasiswa USK bisa menjadi insan yang selalu mampu berkarya,” kata Ricky dalam keterangan resmi, dilansir Kamis (6/10).



Dijelaskan, laboratorium ini merupakan sumbangsih perusahaan terhadap pendidikan dalam rangka menyiapkan alumni pertambangan yang berkualitas, dan siap masuk ke dunia kerja.



“Ini menjadi bagian dari upaya membangun pusat penelitian SDA Aceh. Pertambangan tidak bisa dipisahkan dari bisnis, namun ada siklusnya yang akan berakhir. Yang tidak putus, urusan gerak ekonomi, sosial dan pendidikan,” imbuhnya.

Sementara, Marwan menyampaikan apresiasi sekaligus terima kasih atas hibah laboratorium pertambangan dari MIFA. Hal ini dinilai sangat penting dalam menunjang kegiatan akademik sekaligus pertambahan fasilitas belajar.

“Kami menyadari fasilitas seperti ini sangat penting untuk anak kami dalam proses belajar. Laboratorium dan pemanfaatan teknologi merupakan keniscayaan di era modern,” ujar Marwan.

Selama ini, MoU antara Unsyiah dan MIFA berlangsung dengan baik serta penuh komitmen. Sebelum adanya laboratorium dari perusahaan ini, Rektor mengatakan, MIFA telah menjadi mitra USK untuk pelaksanaan praktek dan magang mahasiswa teknik.

Marwan mengapresiasi MIFA yang memiliki komitmen terhadap isu lingkungan. Meskipun belum seutuhnya sempurna, namun keberpihakan tersebut menjadi harapan tersendiri.

“Dengan adanya kolaborasi, bisa memberikan pelajaran. Tidak ada pertambangan yang tak ada dampak. Tapi bisa meminimalisir sejak awal,” tutup Marwan.