Jakarta, TAMBANG – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), kontraktor pertambangan nikel berhasil mencatatkan overburden removal (OB) sebesar 17,1 juta bcm sepanjang tahun 2024.
“Realisasi produksi di tahun 2024, perseroan mencatatkan total material movement termasuk di dalamnya OB sebesar 17,1 juta bcm,” ucap Direktur Utama PT Sinar Terang Mandiri Tbk Ivo Wangarry dalam RUPST Perdana di Jakarta, Selasa (10/6).
PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) atau STM didirikan pada Desember 2004 dan telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri jasa pertambangan terutama pada komoditas nikel. terbaru, MINE mendapatkan dua kontrak dari anak usaha PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).
Kontrak tersebut untuk pengelolaan jasa kontraktor tambang dan jasa pengangkutan material (hauling) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dalam kontrak ini, MINE akan menjalankan sejumlah kegiatan utama di sektor tambang nikel, mulai dari pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), penggalian bijih nikel, hingga pengangkutan bijih nikel. Proyek ini ditargetkan mencapai volume produksi sebesar 25,3 juta BCM selama masa kontrak tiga tahun.
Baca juga: Gelar RUPS Perdana Pasca IPO, MINE Fokus Ekspansi dan Penguatan Kapasitas Operasional
Meski mendapatkan dua kontrak baru dari perusahaan Group Merdeka Copper Gold (MDKA), Ivo tidak menjelaskan secara rinci target OB MINE pada tahun 2025. Kata dia, target OB tahun ini masih disesuaikan dengan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan klien.
“Untuk target tahun ini, kami masih disesuaikan dengan kapasitas produksi karena permintaan dari mitra kerja kami,” jelas Ivo.
“Perseroan akan melanjutkan pencapaian produksi tahun ini yang nanti akan berkelanjutan. Karena Perseroan masih fokus menjaga konsisten operasional Perseroan sekaligus mendorong efisiensi dan aktivitas dalam pertambangan,” imbuh dia.
 sebesar 17,1 juta bcm sepanjang tahun 2024.){kind=link}