Beranda Tambang Today Musibah AirAsia: Duka dan Air Mata di Selat Karimata

Musibah AirAsia: Duka dan Air Mata di Selat Karimata

DUKA menyelimuti keluarga para penumpang, awak pesawat, dan pilot AirAsia QZ8501 yang nahas, Ahad lalu. Dua hari mereka menunggu, dan berharap adanya keajaiban yang membuat keluarga yang mereka kasihi tetap selamat, harapan itu sepertinya tak dikabulkan Tuhan. Tuhan memanggil keluarga terkasih mereka lebih cepat.

 

 

Kepastian nasib nahas itu terjadi setelah serpihan pesawat terbang ditemukan di Selat Karimata, perairan sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa pagi hingga sore ini. Di sekitar puing-puing yang mengapung itu ditemukan beberapa jenazah. Innalillahi.

 

 

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Sulistyo, dalam pertemuan dengan wartawan di Markas Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa malam mengungkapkan, 100% serpihan pesawat itu dari AirAsia QZ8501. Ia telah memanggil teknisi AirAsia untuk mengidentifikasi serpihan-serpihan itu, dan mereka yakin bahwa barang-barang itu dari pesawat AirAsia yang hilang.

 

 

Penemuan itu bermula dari laporan adanya benda berwarna putih, yang dilihat awak pesawat C-295 TNI Angkatan Udara A2906, pada jam 08.00. Sekitar pukul 11.30, pesawat C-130 TNI AU A1319 menemukan potongan logam. Sekitar sejam kemudian, ditemukan pintu darurat pesawat yang mengapung. Dua jam kemudian, pintu darurat itu diangkut, dimasukkan ke dalam kapal. Laut tempat kepingan-kepingan itu kedalamannya sekitar 25-30 meter.

 

 

Di sekitar kepingan itu tampak jenazah yang mengapung. Tiga jenazah segera dinaikkan ke atas kapal. Rumah Sakit Sultan Immanudin, Pangkalan Bun, segera menyiapkan 100 kantong jenazah. Polisi juga sudah menerjunkan tim pengidentifikasi korban. Mereka sudah mengambil DNA keluarga penumpang.

 

 

Di Surabay, empat anggota keluarga penumpang AirAsia, yang menyaksikan tayangan televisi mengenai hasil pencarian pesawat nahas itu, pingsan. Mereka tak tahan melihat gambar serpihan pesawat dan jenazah yang mengapung. Mereka segera dibawa ke ruang identifikasi korban, di samping ruang pusat krisis, di Bandar Udara Juanda, Surabaya.

 

 

Menyusul penemuan itu, seluruh kekuatan Badan SAR Nasional di wilayah sekitar Selat Karimata akan diarahkan bergerak ke sekitar lokasi penemuan pesawat. Mereka akan mencari dan mengevakuasi semua benda ata dugaan jasad penumpang.

 

 

Pesawat AirAsia QZ8501 terbang dari Surabaya menuju Jakarta, mengangkut 155 penumpang. Mereka terdiri dari 138 penumpang dewasa, 16 anak, dan 1 bayi. Mereka dipandu oleh dua pilot dan lima kru. Jumlah bagasinya 106 koli, dengan berat 1.305 kilogram.