Beranda Tambang Today Musibah AirAsia Jadi Perhatian Internasional

Musibah AirAsia Jadi Perhatian Internasional

JAKARTA, TAMBANG. PAGI ini sesudah jam 06.00, bila cuaca cerah, pencarian pesawat AirAsia yang hilang Ahad kemarin, dilanjutkan. Musibah AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura telah mengundang perhatian internasional untuk berperan.

 

Tiga kapal Angkatan Laut Malaysia akan bergabung untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di lepas pantai Belitung. Menurut Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein ketiga kapal itu adalah KD Pahang, KD Lekir, dan KD Lekiu.
Hishammuddin dalam keterangannya mengatakan telah berbicara kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Malaysia siap memberikan bantuan sebagai bentuk spirit solidarisasi antar negara Asean.

“Saya menginstruksikan KSAL Malaysia Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Jaafar dan KSAU Malaysia Jendral Datuk Seri Roslan Saad untuk selalu berkoordinasi dengan pihak Indonesia,” ujar Hishammuddin seperti dikutip dari thestar.com, Minggu (28/12/2014).

 

Singapura, melalui menteri pertahanan dan menteri luar negeri, juga sudah menawarkan bantuannya kepada pihak Indonesia. ‘’Saya terus berkoordinasi dengan pihak Singapura. Mereka siap membantu,’’ kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. ‘’Ada beberapa warga Singapura di pesawat itu,’’ lanjutnya.

 

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, juga menelepon Retno untuk menawarkan bantuan. Australia akan mengerahkan pesawat canggihnya, Orion P3. Ini merupakan pesawat buatan Lockheed Amerika Serikat, bermesin empat turboprop, dilengkapi dengan peralatan anti-kapal selam. Pesawat ini dilengkapi dengan peralatan elektronik canggih, cocok untuk melakukan misi survei dan pengintaian.

 

Indonesia, sebagai pihak yang warganya paling banyak menjadi korban, habis-habisan mengerahkan kekuatannya. Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, pihaknya telah meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengerahkan pesawat surveinya, Baruna Jaya IV.

 

Kapal survei ini dilengkapi berbagai alat pemindai yang bisa mendeteksi topografi bawah laut, keberadaan logam, serta mampu menangkap sinyal emergensi yang dipancarkan oleh pesawat terbang. Baruna Jaya IV pernah menemukan bangkai kapal di Selat Makassar, reruntuhan jembatan Kutai Kartanegara, termasuk mobil yang tenggelam di dasar sungai.

 

TNI mengerahkan tiga pesawat milik TNI Angkatan Udara. Yakni, satu pesawat Boeing 737 Surveilance, diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, satu pesawat diberangkatkan dari Makassar, Sulawesi Selatan, dan satu helikopter dari Pontianak, Kalimantan Barat.

 

Dua lainnya adalah pesawat patroli dari TNI Angkatan Laut. TNI juga mengerahkan empat kapal perang (KRI) menuju lokasi dan bersama-sama dengan komponen yang lain untuk mencari  pesawat yang sempat terpantau radar milik TNI AU yang berada di Korhanudnas HAS Hanandjoeddin.

 

Empat KRI yang diperbantukan yakni KRI Sutedi Senaputra, KRI Kodak, KRI Pattimura, dan KRI Sultan Hasanuddin. Badan SAR Nasional juga menurunkan enam unit kapal dan kapal navigasi dari Direktorat Perhubungan Laut.

 

Pencarian difokuskan di wilayah perairan sekitar Tanjung Pandan dan Pontianak, titik terakhir pesawat AirAsia ZQ 8501 hilang kontak. Upaya pencarian juga dilakukan melalui darat yakni antara Palembang dan Belitung serta Sampit dan Pontianak yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat.

 

Pesawat AirAsia QZ 8501 membawa 155 penumpang, yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, ada 16 anak dan satu bayi. Ada pula kru pesawat yang terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi. Pesawat dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.